Tarantula Metalik

Poecilotheria metallica - Buzzard Reptile & Aquatics

Nama umum: Tarantula Metalik

Nama ilmiah: Poecilotheria metallica

Famili: Theraphosidae

Asal habitat: Hutan kering gugur di Andhra Pradesh, India selatan

Ukuran: Panjang tubuh sekitar 6–7 cm, dengan bentang kaki mencapai 15–18 cm

Harapan hidup: Betina bisa hidup 11–15 tahun, jantan hanya 3–4 tahun setelah dewasa


Ciri-Ciri dan Morfologi

Tarantula Metalik sangat terkenal karena keindahan warnanya yang luar biasa. Tubuh dan kakinya didominasi oleh warna biru safir metalik, dengan pola kontras putih dan hitam yang khas di bagian kaki dan abdomen. Ciri khas ini membuatnya menjadi salah satu tarantula paling menawan di dunia. Tubuhnya ramping dan panjang, dengan gerakan cepat dan postur defensif khas tarantula arboreal (pemanjat pohon). Taringnya kuat dan berfungsi untuk menangkap serta melumpuhkan mangsa dengan cepat.


Habitat dan Perilaku

Spesies ini hanya ditemukan secara alami di area yang sangat terbatas di India. Poecilotheria metallica merupakan tarantula arboreal, hidup di pepohonan dan membuat sarang berupa lapisan jaring di dalam celah batang kayu atau di balik kulit pohon. Mereka sangat cepat dan defensif, serta lebih aktif pada malam hari (nokturnal). Tarantula ini bersifat soliter dan bisa agresif terhadap individu lain dari spesies yang sama.


Pola Makan

Sebagai predator, P. metallica memangsa serangga seperti kecoa, jangkrik, dan belalang. Di habitat aslinya, mereka juga bisa memangsa artropoda lain atau vertebrata kecil yang tersedia. Mereka menyergap mangsa dari tempat persembunyian di pepohonan, menggunakan kecepatan dan kekuatan gigitan untuk melumpuhkan mangsa dengan racun neurotoksik ringan.


Fakta Menarik

  • Warna biru metalik pada P. metallica tidak berasal dari pigmen, melainkan dari struktur mikroskopis pada bulu-bulunya yang membelokkan cahaya (struktur warna).

  • Merupakan salah satu tarantula paling langka di dunia—terancam punah di alam karena habitatnya yang terbatas dan perusakan hutan.

  • Bersifat arboreal dan sangat cepat, sehingga kurang cocok bagi pemula dalam dunia pemeliharaan tarantula.

  • Terdaftar dalam daftar spesies kritis (CR) oleh IUCN karena wilayah sebarannya yang sempit dan tekanan habitat.

  • Meskipun tidak mematikan bagi manusia, gigitannya bisa sangat menyakitkan dan diikuti gejala seperti nyeri otot dan iritasi.

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara