SOA PAYUNG| RUMBAI BESAR YANG MENGELILINGI LEHER
Soa payung adalah hewan arboreal yang banyak menghabiskan waktunya di pepohonan. Dengan penampilannya yang unik, di Indonesia mereka bisa ditemukan di Papua dan terdapat juga di Australia.
MORFOLOGI SATWA
Soa payung memiliki rumbai-rumbai besar yang ada di lehernya. Rumbai tersebut terlipat dan mengelilingi lehernya. Yang biasanya terlipat ke tubuhnya. Panjang dari soa ini sendiri pun sekitar 90 cm dari kepala hingga ekor dan beratnya mencapai 600 gr. Jantan biasanya lebih besar daripada yang betina.
PERILAKU DAN SUARA SATWA
Soa payung adalah makhluk arboreal, yang berarti sebagian besar waktunya dihabiskan di pohon. Pada musim hujan, mereka lebih aktif dan sering berada di dekat atau di atas tanah. Di musim kemarau, mereka mencari naungan di cabang-cabang kanopi atas. Kadal ini memiliki kebiasaan mengibaskan lekuknya untuk menakuti predator dan berkomunikasi dengan individu lain. Suara yang dihasilkan oleh kadal payung terdiri dari geraman dan desisan yang khas.
HABITAT SATWA
Soa payung adalah penduduk asli utara Australia dan selatan Papua Nugini. Mereka sering ditemukan di hutan hujan tropis, hutan dataran rendah, dan wilayah semak belukar. Kehadiran mereka di pohon-pohon menjadikan mereka sulit ditemukan di permukaan tanah.
MAKANAN
Makanan dari soa paying adalah serangga. Mereka memangsa mangsanya dengan cepat menggunakan lidahnya yang Panjang dan lengket. Soa ini lebih aktif mencari makan selama musim hujan.
ANCAMAN TERHADAP SATWA
Meskipun soa payung tidak termasuk dalam kategori yang terancam punah, perusakan habitat dan perburuan ilegal tetap menjadi ancaman bagi populasi mereka. Perlindungan terhadap hutan hujan dan habitat alam mereka sangat penting untuk kelangsungan hidup soa payung ini.
FAKTA UNIK
Soa payung adalah satu-satunya anggota genus Chlamydosaurus. Kadal jantan lebih besar dan lebih kuat daripada betina. Lekuk di leher mereka dapat membuka hingga membentuk “payung” yang mengesankan bagi para pengunjung.