Soa Layar Halmahera
NAMA | NAME
SOA LAYAR HALMAHERA
WEBER’S SAILFIN LIZARD
(Hydrosaurus weberi)
TAKSONOMI | TAXONOMY
Kerajaan Animalia Kingdom
Filum Chordata Phylum
Kelas Reptilia Class
Ordo Squamata Order
Famili Agamidae Family
Genus Hydrosaurus Genus
Hydrosaurus weberi pertama kali dideskripsikan oleh ahli herpetologi Wolfgang Böhme pada tahun 1981. Dinamai untuk menghormati Dr. Max Wilhelm Carl Weber, seorang ahli zoologi Jerman yang dikenal karena kontribusinya untuk herpetologi. Hydrosaurus weberi, umumnya dikenal sebagai soa layar Halmahera, adalah spesies kadal menarik yang ditemukan secara endemik di Maluku. Kadal besar ini termasuk dalam famili Agamidae dan dikenal dengan siripnya yang mirip layar di punggungnya. Spesies ini adalah salah satu kadal terbesar dalam jangkauannya, dengan jantan mencapai panjang hingga 1 m dan betina sedikit lebih kecil. Ciri paling khas dari soa layar Halmahera adalah siripnya yang memanjang seperti layar, yang membentang di sepanjang punggung dan ekornya. Sirip dapat dinaikkan atau diturunkan, dan memainkan peran penting dalam perebutan teritorial dan memikat pasangan.
Hydrosaurus weberi was first described by the herpetologist Wolfgang Böhme in 1981. It was named in honor of Dr. Max Wilhelm Carl Weber, a German zoologist known for his contributions to herpetology. Hydrosaurus weberi, commonly known as Weber’s sailfin lizard, is a fascinating endemic species of lizard found primarily in the Moluccas. This large lizard belongs to the family Agamidae and is known for its distinctive sail-like fin on its back. This species is one of the largest lizards in its range, with males reaching lengths of up to 1 m and females being slightly smaller. The most distinctive feature of Weber’s sailfin lizard is its elongated sail-like fin, which runs along its back and tail. The fin can be raised or lowered, and it plays a crucial role in territorial displays and courtship rituals.
DISTRIBUSI DAN HABITAT | DISTRIBUTION AND HABITAT
Soa layar Halmahera asli Indonesia dan terutama ditemukan di Maluku. Dia mendiami hutan dan sungai.
Weber’s sailfin lizard is native to Indonesia and is primarily found in the Moluccas. It inhabits forests and rivers.
DIET DAN NUTRISI | DIET AND NUTRITION
Kadal ini adalah omnivora, memakan berbagai sumber makanan. Makanan mereka terutama terdiri dari buah-buahan, bunga, daun, dan bahan tanaman lainnya. Namun, mereka juga diketahui secara oportunis mengonsumsi serangga, vertebrata kecil, dan bangkai.
These lizards are omnivorous, feeding on a variety of food sources. Their diet primarily consists of fruits, flowers, leaves, and other plant matter. However, they are also known to opportunistically consume insects, small vertebrates, and carrion.
SIFAT UTAMA DAN FAKTA UNIK | KEY TRAITS AND FUN FACTS
Tidak seperti banyak spesies kadal lainnya, soa layar Halmahera telah beradaptasi dengan gaya hidup arboreal dan semi-akuatik. Ia memiliki anggota tubuh yang panjang dan ramping dengan cakar yang berkembang dengan baik, memungkinkannya memanjat pohon dan berenang secara efisien di habitat air tawar.
Unlike many other lizard species, Weber’s sailfin lizard has adapted to an arboreal and semi-aquatic lifestyle. It possesses long, slender limbs with well-developed claws, enabling it to climb trees and swim efficiently in freshwater habitats.
STATUS KONSERVASI | CONSERVATION STATUS
Soa layar Halmahera terdaftar sebagai “Rentan” pada IUCN Red List of Threatened Species. Ancaman utama terhadap populasi mereka termasuk hilangnya habitat akibat deforestasi dan konversi lahan untuk pertanian. Selain itu, perdagangan hewan peliharaan berpotensi menimbulkan ancaman, karena kadal ini terkadang ditangkap dan dijual secara ilegal.
Weber’s sailfin lizard is listed as “Vulnerable” on the IUCN Red List of Threatened Species. The main threats to their population include habitat loss due to deforestation and conversion of land for agriculture. Additionally, the pet trade poses a potential threat, as these lizards are sometimes captured and sold illegally.