Sanca Darah

SANCA DARAH | ULAR SAWAH DARAH YANG MEMIKAT PERHATIAN

Sanca Darah, atau yang dalam nama ilmiah dikenal sebagai Python brongersmai, adalah makhluk menarik yang menghuni wilayah-wilayah tropis di Asia Tenggara. Dikenal dengan sebutan “ular sawah darah,” bakas memiliki ciri khas yang membedakannya dari kerabat dekatnya. Mari kita telusuri lebih lanjut tentang ular ini.

MORFOLOGI SATWA

Bakas memiliki tubuh pendek, dengan panjang maksimal sekitar 3 meter. Meskipun pendek, tubuhnya gemuk dan berotot. Warna tubuhnya didominasi oleh merah atau merah tua, menyerupai warna darah. Inilah mengapa ia dikenal sebagai “ular sawah darah.” Selain itu, perisai ventralnya berjumlah 167 atau lebih, dan perisai supralabialnya langsung bersinggungan dengan sisi bawah mata. Perisai supraokularnya berjumlah dua buah.

PERILAKU DAN SUARA SATWA

Ular ini adalah makhluk nokturnal, aktif terutama pada malam hari. Ia suka bersembunyi di semak-semak, lubang, atau di bawah batu besar. Mereka juga memiliki kebiasaan memanjat pohon. Selain itu, mereka akan mengeluarkan suara berdengung ketika merasa terancam atau ketika sedang berkomunikasi dengan sesamanya.

HABITAT SATWA

Mereka menghuni wilayah hutan tropis, rawa-rawa, dan daerah berair di Sumatera dan sekitarnya.

MAKANAN

Sanca Darah adalah pemangsa yang memakan mamalia kecil, burung, dan reptil lainnya. Ia menggunakan strategi perangkap untuk menangkap mangsanya.

ANCAMAN TERHADAP SATWA

Perburuan dan perdagangan ilegal untuk kulitnya mengancam populasi bakas. Kulitnya digunakan sebagai komoditas ekspor.

FAKTA UNIK

Mereka memiliki penampilan yang agak unik, di mana mereka memiliki kepala dan ekor yang kecil sedangkan kepalanya sedikit besar.

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara