NAMA | NAME
SALAMANDER BUAYA
CROCODILE NEWT
(Tylototriton verrucosus)
TAKSONOMI | TAXONOMY
Kerajaan Animalia Kingdom
Filum Chordata Phylum
Kelas Amphibia Class
Ordo Caudata Order
Famili Salamandridae Family
Genus Tylototriton Genus
Tylototriton verrucosus, umumnya dikenal sebagai salamander buaya, adalah spesies amfibi menarik yang termasuk dalam famili Salamandridae. Ia ditemukan di Myanmar, Asia Tenggara dan Yunnan, Cina. Dengan penampilannya yang unik dan perilakunya yang menarik, salamander buaya telah memikat perhatian para penggemar amfibi dan peneliti. Salamander buaya mendapatkan namanya dari penampilannya yang khas, yang menyerupai buaya. Ia memiliki kulit kasar dan bergelombang yang ditutupi oleh tuberkel besar berkutil, memberikan tampilan prasejarah dan kasar.
Tylototriton verrucosus, commonly known as the crocodile newt, is a fascinating amphibian species that belongs to the family Salamandridae. It is native to Myanmar, Southeast Asia and Yunnan, China. With its unique appearance and intriguing behavior, the crocodile newt has captivated the attention of amphibian enthusiasts and researchers alike. The crocodile newt derives its name from its distinctive appearance, which resembles that of a crocodile. It has a rough, bumpy skin covered in large, warty tubercles, giving it a prehistoric and rugged look.
DISTRIBUSI DAN HABITAT | DISTRIBUTION AND HABITAT
Salamander buaya endemik di Yunnan, China dan Myanmar. Dia terutama mendiami kawasan hutan, seringkali di dekat semak belukar, sungai, dan kolam.
The crocodile newt is endemic to Yunnan, China and Myanmar. It primarily inhabits forested areas, often near shrublands, streams, and ponds.
DIET DAN NUTRISI | DIET AND NUTRITION
Salamander buaya adalah karnivora, memakan berbagai invertebrata seperti serangga, laba-laba, cacing, dan siput. Mereka adalah pemburu yang terampil, menggunakan penglihatan mereka yang tajam untuk mendeteksi mangsa dan refleks cepat mereka untuk menangkapnya.
Crocodile newts are carnivorous, feeding on a variety of invertebrates such as insects, spiders, worms, and snails. They are skilled hunters, using their keen eyesight to detect prey and their quick reflexes to capture it.
SIFAT UTAMA DAN FAKTA UNIK | KEY TRAITS AND FUN FACTS
Salamander buaya memiliki sekresi kulit beracun sebagai mekanisme pertahanan melawan predator. Sekresi ini mengandung berbagai racun, termasuk tetrodotoxin, yang dapat menyebabkan kelumpuhan atau bahkan kematian pada predator potensial. Tingkat toksisitas dapat bervariasi di antara individu dan populasi. Seperti anggota keluarga Salamandridae lainnya, salamander buaya mengalami proses perkembangbiakan yang menakjubkan. Jantan menarik betina dengan melakukan pertunjukan memikat pasangan yang rumit, yang melibatkan melambai-lambaikan ekornya dan menampilkan warna-warna cerah mereka. Setelah berpasangan, betina bertelur di air, dan jantan membuahinya secara eksternal. Sementara sebagian besar amfibi memiliki larva akuatik, telur salamander buaya menetas menjadi miniatur dewasa. Adaptasi unik ini memungkinkan spesies untuk hidup terutama di darat, berkelana ke air hanya untuk berkembang biak dan selama tahap kehidupan tertentu.
The crocodile newt possesses toxic skin secretions as a defense mechanism against predators. These secretions contain various toxins, including tetrodotoxin, which can cause paralysis or even death in potential predators. The toxicity levels can vary among individuals and populations. Like other members of the Salamandridae family, the crocodile newt undergoes a fascinating breeding process. Males attract females by performing elaborate courtship displays, which involve waving their tails and displaying their vibrant colors. After successful courtship, the female lays eggs in water, and the male fertilizes them externally. While most amphibians have aquatic larvae, the crocodile newt’s eggs hatch into miniature adults instead. This unique adaptation allows the species to live predominantly on land, venturing into water only for breeding and during certain life stages.
STATUS KONSERVASI | CONSERVATION STATUS
Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List, salamander buaya diklasifikasikan sebagai “Hampir Terancam” punah karena kehilangan dan degradasi habitat. Perluasan pertanian, penebangan, dan urbanisasi dalam jangkauannya menimbulkan ancaman signifikan bagi populasinya. Jumlah salamander buaya telah menurun drastis dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena hilangnya habitat alami dan koleksi untuk perdagangan hewan peliharaan. Penampilan menawan dan karakteristik unik spesies ini membuatnya sangat dicari oleh para kolektor, memperburuk kerentanannya.
According to the International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List, the crocodile newt is classified as “Near Threatened” due to habitat loss and degradation. The expansion of agriculture, logging, and urbanization in its range poses a significant threat to its population. The crocodile newt’s numbers have declined rapidly in recent years, primarily due to the loss of its natural habitat and collection for the pet trade. This species’ captivating appearance and unique characteristics make it highly sought after by collectors, exacerbating its vulnerability.