Nama umum: Pohon Kepuh
Nama ilmiah: Sterculia foetida
Famili: Malvaceae
Asal habitat: Sterculia foetida merupakan pohon tropis yang berasal dari kawasan Asia Selatan dan Tenggara, termasuk India, Sri Lanka, Indonesia, Filipina, dan Papua Nugini. Di Indonesia, Sterculia foetida tumbuh alami maupun ditanam di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 800 meter.
Ukuran: 35 meter
Harapan hidup: puluhan hingga ratusan tahun
Ciri-Ciri dan Morfologi
Sterculia foetida memiliki daun majemuk menjari berjumlah 5–9 anak daun yang panjang dan meruncing. Bunganya berwarna merah muda hingga merah tua dan mengeluarkan bau tidak sedap yang khas, terutama saat mekar—dari sinilah nama “foetida” (artinya bau busuk) berasal. Buahnya berbentuk seperti kapsul besar, berwarna merah saat matang, dan akan terbuka saat kering untuk mengeluarkan biji yang keras dan berwarna hitam.
Habitat dan Perilaku
Pohon ini tumbuh baik di wilayah tropis dengan curah hujan sedang hingga tinggi. Ia menyukai tanah yang gembur dan berdrainase baik, tetapi cukup toleran terhadap kekeringan. Sterculia foetida biasanya tumbuh soliter atau tersebar di hutan sekunder, tepian hutan, atau ditanam di kawasan terbuka seperti taman kota dan tepi jalan.
Fakta Menarik
-
Biji Sterculia foetida dapat dimakan setelah dipanggang, dan rasanya menyerupai kacang mete. Namun konsumsi berlebihan tidak dianjurkan karena kandungan senyawa siklooksigenase tertentu.
-
Minyak dari bijinya disebut-sebut sebagai bahan bakar hayati (biofuel) potensial.
-
Bunga pohon ini mengeluarkan aroma tidak sedap untuk menarik serangga penyerbuk tertentu, seperti lalat.
-
Kayunya ringan namun kurang tahan lama, sehingga jarang digunakan untuk konstruksi berat.
-
Di beberapa daerah, bagian pohon ini digunakan dalam pengobatan tradisional, seperti untuk mengatasi demam, batuk, atau masalah pencernaan.