Nuri raja papua

Nuri raja papua

NAMA | NAME

NURI-RAJA PAPUA

RED-WINGED PARROT

(Aprosmictus erythropterus)

TAKSONOMI | TAXONOMY

Kerajaan Animalia

Filum Chordata

Kelas Aves

Ordo Psittaciformes

Famili Psittacidae

Genus Aprosmictus

Nuri-raja Papua (Aprosmictus erythropterus) adalah spesies nuri cantik dan karismatik. Ia terkenal karena bulunya yang semarak dan bercak merah khas di sayapnya. Spesies ini tersebar luas di berbagai daerah, termasuk Indonesia. Spesies nuri ini menampilkan warna yang mencolok. Ia memiliki bulu yang didominasi warna hijau, dengan mahkota dan tengkuk biru. Ciri yang paling khas adalah bercak merah cerah di sayap, yang memberikan nama umumnya. Nuri-raja Papua adalah burung nuri berukuran sedang, berukuran panjang sekitar 30-33 cm. Burung nuri ini membentuk pasangan monogami selama musim kawin. Mereka bersarang di lubang pohon, dengan betina mengerami telur sementara jantan menyediakan makanan. Anak burung menjadi dewasa setelah kira-kira delapan minggu.

The red-winged parrot (Aprosmictus erythropterus) is a beautiful and charismatic species of parrot. It is renowned for its vibrant plumage and distinctive red patches on its wings. This species is widely distributed across various regions, including Indonesia. This parrot species displays striking colors. It has predominantly green plumage, with a blue crown and nape. The most distinctive feature is the bright red patches on the wings, which provide it with its common name. Red-winged parrots are medium-sized parrots, measuring around 30-33 cm in length. These parrots form monogamous pairs during the breeding season. They nest in tree hollows, with the female incubating the eggs while the male provides food. The chicks fledge after approximately eight weeks.

DISTRIBUSI DAN HABITAT | DISTRIBUTION AND HABITAT

Burung nuri-raja Papua berasal dari Australia utara dan Indonesia. Di Indonesia dapat ditemukan di Papua. Mereka mendiami berbagai lingkungan, termasuk hutan hujan, sabana, dan semak belukar. Di Indonesia banyak ditemukan di hutan dataran rendah dan pegunungan.

The red-winged parrot is native to northern Australia and Indonesia. In Indonesia, it can be found in Papua. They inhabit a range of environments, including rainforests, savannas, and shrublands. In Indonesia, they are often found in lowland and montane forests.

DIET DAN NUTRISI | DIET AND NUTRITION

Nuri-raja Papua terutama memakan buah-buahan, biji-bijian, nektar, dan serangga. Mereka memiliki lidah khusus yang memungkinkan mereka mengekstraksi nektar dari bunga.

Red-winged parrots primarily feed on fruits, seeds, nectar, and insects. They have a specialized tongue that allows them to extract nectar from flowers.

SIFAT UTAMA DAN FAKTA UNIK | KEY TRAITS AND FUN FACTS

Nuri-raja Papua sangat dihargai di Indonesia karena keindahannya dan terkadang dipelihara sebagai hewan peliharaan. Dia juga merupakan spesies yang dicari di kalangan pengamat burung dan pecinta alam yang mengunjungi habitat burung Indonesia yang beragam. Nuri-raja Papua dikenal karena repertoar vokalnya yang beragam. Mereka mengeluarkan berbagai panggilan, termasuk pekikan tajam, peluit, dan suara obrolan.

The red-winged parrot is highly valued in Indonesia for its beauty and is occasionally kept as a pet. It is also a sought-after species among birdwatchers and nature enthusiasts visiting Indonesia’s diverse avian habitats. Red-winged parrots are known for their diverse vocal repertoire. They emit various calls, including sharp screeches, whistles, and chattering sounds.

STATUS KONSERVASI | CONSERVATION STATUS

Menurut IUCN Red List, nuri-raja Papua saat ini dikategorikan sebagai spesies “Risiko Rendah.” Meskipun menghadapi hilangnya habitat dan beberapa ancaman lokal, populasi secara keseluruhan dianggap stabil.

According to the IUCN Red List, the red-winged parrot is currently categorized as a species of “Least Concern.” While it faces habitat loss and some localized threats, the overall population is considered stable.

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara