Nuri Kelam

Nuri Kelam: Paruh Bengkok dengan Pesona Warnanya

Pseudeos fuscata, umumnya dikenal sebagai nuri kelam, adalah spesies burung nuri yang termasuk dalam famili Psittaculidae. Burung berwarna-warni ini endemik Papua dan Papua Nugini.

Morfologi dan Perilaku

Burung ini dikenal karena penampilannya yang mencolok dan karakteristiknya yang unik. Nuri kelam adalah burung nuri berukuran sedang, berukuran panjang sekitar 30-32 cm. Penampilan bulunya didominasi warna gelap dengan warna yang lebih pucat di bagian punggungnya. Dia memiliki dua fase warna; bagian dada atas dan perutnya berwarna kuning atau oranye.

Seperti banyak spesies burung nuri, nuri kelam dikenal karena vokalisasinya yang keras dan serak. Dia menghasilkan berbagai teriakan, pekikan dan celoteh, yang dapat didengar selama perselisihan teritorial, pertunjukan memikat pasangan, atau saat terbang berkelompok. Nuri kelam adalah burung yang sangat sosial dan sering ditemukan dalam kawanan berukuran kecil hingga sedang. Mereka diketahui menunjukkan perilaku bertengger komunal, berkumpul dalam jumlah besar di malam hari untuk beristirahat dan tidur di rongga pohon atau vegetasi yang lebat.

Habitat dan Makanan

Nuri kelam merupakan hewan endemik Indonesia, khususnya ditemukan di Papua. Nuri ini biasanya mendiami hutan hujan yang lebat.

Makanan pokok nuri kelam pada umumnya adalah nektar, serbuk sari, dan buah-buahan berair.

Ancaman

Nuri kelam saat ini diklasifikasikan sebagai spesies “Risiko Rendah” pada IUCN Red List of Threatened Species. Meskipun tidak ada perkiraan populasi global yang tersedia, spesies ini dianggap relatif umum dalam jangkauannya yang terbatas. Namun, hilangnya habitat akibat penggundulan hutan dan potensi penangkapan untuk perdagangan hewan peliharaan diakui sebagai potensi ancaman bagi populasi lokal.

Fakta Unik

Nuri ini berkembang biak di rongga pohon, tempat betina bertelur satu atau dua telur. Masa inkubasi berlangsung sekitar 24 hingga 26 hari, dan kedua induk bergiliran mengerami telur. Setelah menetas, anak burung diasuh oleh kedua induknya sampai menjadi dewasa, yang biasanya terjadi setelah sekitar 9 hingga 10 minggu. Sebagai pengumpan nektar dan buah, nuri kelam memainkan peran penting dalam penyerbukan dan penyebaran benih di habitatnya. Dengan memakan nektar, mereka memfasilitasi penyerbukan silang di antara tanaman berbunga, berkontribusi pada pemeliharaan keanekaragaman hayati hutan.

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara