Merak hijau

Burung Merak Hijau (Pavo Muticus): Permata Tropis yang Terancam Punah

Burung merak hijau atau Pavo muticus adalah spesies burung merak yang berasal dari hutan tropis Asia Tenggara dan Indocina. Spesies ini merupakan burung nasional Myanmar dan sekarang ini terdaftar sebagai spesies yang terancam punah.

Morfologi Satwa

Burung merak hijau memiliki penampilan yang mempesona dengan bulu-bulu yang indah dan panjang. Baik jantan maupun betina memiliki bulu penutup ekor yang panjang. Pada jantan, bulu ini bisa mencapai panjang hingga 2 meter dan dihiasi dengan bintik-bintik mata, sedangkan pada betina, bulu penutup ekor berwarna hijau dan lebih pendek, hanya menutupi ekor. Bulu leher dan dada pada kedua jenis kelamin sangat mengkilap berwarna hijau dan menyerupai sisik naga.

Perilaku dan Suara Satwa

Burung merak hijau adalah spesies yang monomorfik, terutama di alam liar. Mereka memiliki perilaku terbang yang unik yang digambarkan sebagai terbang “mengibas” yang tidak memiliki meluncur yang biasanya dikaitkan dengan banyak burung.

Habitat Satwa

Habitat asli Pavo muticus adalah hutan tropis Asia Tenggara dan Indocina. Di Indonesia, saat ini habitat merak hijau hanya ada di Pulau Jawa. Mereka mendiami kawasan dataran rendah hingga dataran yang lebih tinggi.

Makanan Satwa

Diet burung merak hijau terdiri terutama dari buah-buahan, invertebrata, reptil, katak, dan hewan pengerat. Mereka bahkan mampu memburu ular berbisa.

Ancaman terhadap Satwa

Burung merak hijau terdaftar sebagai spesies yang terancam punah sejak tahun 2009, terutama karena deforestasi yang luas, pertanian, dan kehilangan habitat yang cocok, yang sangat memecah belah populasi spesies dan berkontribusi pada penurunan jumlah secara keseluruhan. Mereka masih kadang-kadang menjadi target perdagangan hewan peliharaan, pengumpul bulu, dan bahkan oleh pemburu untuk daging.

Fakta Unik

Burung merak hijau sering disebut sebagai “Dragonbird” karena mereka memburu ular berbisa. Meskipun mereka terancam punah, burung-burung ini masih kadang-kadang menjadi target perdagangan hewan peliharaan, pengumpul bulu, dan bahkan oleh pemburu untuk daging.

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara