Nama umum: Marmut
Nama ilmiah: Cavia porcellus
Famili: Caviidae
Asal habitat: Hasil domestikasi dari kerabat dekatnya, yaitu Cavia tschudii yang berasal dari daerah Andes, Amerika Selatan (Peru, Bolivia, Ekuador)
Ukuran: Panjang tubuh sekitar 20–40 cm dengan berat 700–1.200 gram
Harapan hidup: 5–7 tahun
Ciri-Ciri dan Morfologi
Cavia porcellus memiliki tubuh gemuk, kompak, dan tidak berekor, dengan kepala membulat, telinga kecil, dan mata bulat besar. Kaki pendek dengan empat jari di kaki depan dan tiga jari di kaki belakang. Bulunya bervariasi tergantung ras: ada yang pendek, panjang, bergelombang, atau berjumbai, dengan warna bervariasi seperti putih, cokelat, hitam, abu-abu, atau kombinasi. Giginya tumbuh terus menerus sehingga membutuhkan asupan serat untuk menjaga panjang gigi tetap seimbang.
Habitat dan Perilaku
Sebagai satwa domestik, marmut hidup di lingkungan yang disediakan manusia, baik sebagai hewan peliharaan, hewan laboratorium, maupun ternak di beberapa budaya. Mereka adalah hewan sosial yang hidup berkelompok, dengan struktur sosial sederhana yang dipimpin pejantan dominan. Marmut aktif pada siang hingga malam (crepuscular–nocturnal), cenderung jinak, mudah stres, dan berkomunikasi melalui berbagai suara khas seperti “wheek”, “purr”, atau “chut”.
Pola Makan
Marmut adalah herbivora murni, memakan berbagai jenis rumput, sayuran hijau, buah-buahan, serta jerami (hay). Mereka tidak bisa memproduksi vitamin C sendiri, sehingga membutuhkan tambahan sayur atau buah kaya vitamin C (misalnya paprika, jeruk, atau brokoli) untuk mencegah penyakit scurvy.
Fakta Menarik
-
Marmut tidak berasal dari Guinea dan bukan babi, meski disebut “guinea pig” dalam bahasa Inggris.
-
Mereka memiliki lebih dari 11 jenis vokalisasi untuk berkomunikasi dengan sesamanya maupun manusia.
-
Giginya terus tumbuh sepanjang hidup, sehingga harus selalu mengunyah makanan berserat tinggi.
-
Di budaya Andes, marmut memiliki peran penting sebagai sumber protein tradisional dan bahkan digunakan dalam ritual keagamaan.
-
Marmut tidak bisa melompat tinggi, tapi pandai berlari cepat dan bersembunyi untuk menghindari predator.
-
Berbeda dari banyak hewan pengerat, marmut tidak bisa memproduksi vitamin C, sehingga harus mendapat tambahan dari makanan sehari-hari.