Tarantula Biru Botol Hijau

Chromatopelma cyaneopubescens - Insektenliebe

Nama umum: Tarantula Biru Botol Hijau

Nama ilmiah: Chromatopelma cyaneopubescens

Famili: Theraphosidae

Asal habitat: Semiarid dan padang semak kering di Venezuela bagian utara, terutama di wilayah Semenanjung Paraguaná.

Ukuran: Panjang tubuh sekitar 5–7 cm, dengan bentang kaki mencapai 12–15 cm.

Harapan hidup: Betina bisa hidup hingga 12–15 tahun, sedangkan jantan biasanya hanya 3–4 tahun setelah dewasa.


Ciri-Ciri dan Morfologi

Chromatopelma cyaneopubescens dikenal karena keindahan warnanya yang mencolok. Tarantula ini memiliki karapas (bagian punggung tubuh) berwarna hijau metalik, abdomen berwarna jingga cerah dengan bulu-bulu oranye, dan kaki berwarna biru metalik yang sangat mencolok. Tubuhnya diselimuti rambut halus yang juga berperan sebagai alat pertahanan terhadap predator. Warna yang kontras ini menjadikannya salah satu tarantula paling populer di kalangan penghobi serangga eksotis.


Habitat dan Perilaku

Tarantula ini berasal dari daerah kering dan terbuka, di mana mereka tinggal di dalam liang alami seperti retakan tanah, celah bebatuan, atau sarang dari jaring tebal yang mereka buat sendiri. Tidak seperti banyak spesies tarantula lainnya yang lebih menyukai hidup di bawah tanah, Chromatopelma cyaneopubescens dikenal sebagai semi-arboreal dan cenderung aktif membuat sarang yang luas dari jaring di atas tanah dan permukaan objek di sekitarnya. Mereka cukup aktif dan responsif, namun biasanya tidak agresif terhadap manusia. Perilaku mereka yang rajin membuat jaring menjadikan kandangnya sering terlihat artistik dan unik.


Pola Makan

Tarantula ini merupakan predator oportunistik yang memakan berbagai jenis serangga kecil seperti jangkrik, kecoa, belalang, serta larva serangga. Di alam liar, mereka juga dapat memakan mangsa yang lebih besar seperti kadal kecil jika tersedia. Saat berburu, Chromatopelma akan menunggu mangsa menyentuh jaringnya lalu menyerang dengan cepat menggunakan taringnya yang mengandung racun lemah untuk melumpuhkan mangsa.


Fakta Menarik

  • Meski tampak mencolok dan eksotis, racunnya tergolong lemah dan tidak berbahaya bagi manusia (mirip dengan sengatan lebah).

  • Tidak seperti tarantula lain yang cenderung menggali, spesies ini lebih suka membuat sarang dari jaring secara ekstensif, mirip “teras sutra”.

  • Nama ilmiahnya berasal dari gabungan kata Latin dan Yunani, yang merujuk pada warna biru (cyaneo) dan berbulu (pubescens).

  • Karena keterbatasan habitat aslinya di Venezuela, pelestarian dan perbanyakan melalui penangkaran sangat didorong agar tidak menangkap dari alam liar.

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara