- Troides helena (Common Birdwing)
- Karakteristik: Termasuk dalam kelompok kupu-kupu Birdwing yang berukuran besar. Sayap depan jantan berwarna hitam beludru, sementara sayap belakang berwarna kuning keemasan cerah dengan bintik hitam di tepinya. Betina umumnya lebih besar dari jantan, dengan warna sayap depan lebih coklat/kehitaman dan pola sayap belakang yang mirip jantan tetapi dengan bintik hitam yang lebih jelas dan terkadang garis hitam di sepanjang vena sayap. Rentang sayap bisa mencapai 13-17 cm.
- Habitat: Hutan primer dan sekunder, tepi hutan, terkadang di taman yang banyak tanaman berbunga dan tanaman inang. Ditemukan dari dataran rendah hingga ketinggian sedang. Persebarannya luas di Asia Tenggara dan sebagian Australia.
- Keunikan: Merupakan salah satu Birdwing yang paling umum dijumpai. Terbangnya cenderung lambat dan melayang anggun, sering terlihat mencari makan pada bunga-bunga tinggi. Larvanya memakan tumbuhan dari genus Aristolochia atau Pararistolochia, yang membuat kupu-kupu dewasa menjadi tidak enak bagi predator. Spesies ini dilindungi oleh hukum di beberapa negara karena statusnya dalam perdagangan.
- Pachliopta aristolochiae (Common Rose)
- Karakteristik: Kupu-kupu berwarna dasar hitam atau coklat tua. Sayap belakang memiliki serangkaian bintik merah atau merah muda berbentuk bulan sabit di bagian tepi luar dan terkadang bintik putih di bagian tengah sayap belakang. Tidak memiliki “ekor” seperti jenis Papilio lainnya. Rentang sayap sekitar 8-11 cm.
- Habitat: Ditemukan di berbagai habitat, termasuk hutan, semak belukar, pedesaan, taman kota, dan kebun, terutama di area di mana tanaman inangnya tumbuh. Umumnya di dataran rendah.
- Keunikan: Kupu-kupu ini dikenal tidak disukai predator karena larvanya memakan tanaman Aristolochia yang beracun. Racun ini terakumulasi dalam tubuhnya hingga dewasa. Warna merah mencolok pada sayapnya berfungsi sebagai peringatan (aposematisme). Sering menjadi model mimikri Batesian bagi kupu-kupu lain yang tidak beracun (misalnya beberapa bentuk betina Papilio polites).
- Pachliopta adamas
- Karakteristik: Sangat mirip dengan Pachliopta aristolochiae, dan seringkali dianggap sebagai subspesies atau varian regional darinya (Pachliopta aristolochiae adamas). Ciri utamanya serupa: warna dasar gelap dengan bintik merah di sayap belakang. Perbedaan spesifik mungkin terletak pada ukuran atau intensitas bintik merah dan putih tergantung pada lokasi geografisnya (misalnya di Sulawesi).
- Habitat: Sama seperti P. aristolochiae, ditemukan di habitat yang beragam di mana tanaman inang Aristolochia tersedia, terutama di dataran rendah. Spesifik ditemukan di wilayah Wallacea (misalnya Sulawesi).
- Keunikan: Seperti kerabat dekatnya, ia mengakumulasi racun dari tanaman inang Aristolochia, membuatnya tidak menarik bagi predator. Keberadaannya di wilayah spesifik seperti Sulawesi menunjukkan adanya variasi geografis dalam kelompok Pachliopta.
- Papilio memnon (Great Mormon)
- Karakteristik: Kupu-kupu swallowtail yang besar dan mencolok. Jantan umumnya berwarna hitam dengan sedikit kilau biru atau sisik kebiruan/putih di sayap belakang, dan biasanya memiliki ekor (meski ada forma tanpa ekor). Betina sangat polimorfik (memiliki banyak bentuk), beberapa meniru kupu-kupu beracun seperti Pachliopta aristolochiae (dengan bintik merah dan tanpa ekor), sementara bentuk lain memiliki ekor dan pola warna yang berbeda (misalnya dengan bercak putih besar di sayap belakang). Rentang sayap 12-15 cm.
- Habitat: Hutan, tepi hutan, kebun buah (terutama jeruk), dan terkadang taman di dataran rendah hingga perbukitan.
- Keunikan: Polimorfisme pada betina adalah salah satu contoh mimikri Batesian yang paling terkenal. Bentuk betina yang berbeda memberikan keuntungan evolusioner dengan meniru spesies beracun yang berbeda di area yang berbeda. Larvanya memakan daun tanaman dari keluarga Rutaceae (jeruk-jerukan).
- Papilio demolius (Lime Butterfly / Chequered Swallowtail)
- Karakteristik: Kupu-kupu swallowtail berukuran sedang yang tidak memiliki ekor. Warna dasar sayap hitam dengan banyak bintik dan bercak kuning pucat tersebar di seluruh sayap. Terdapat bintik mata berwarna merah-oranye di sudut anal sayap belakang. Rentang sayap 8-10 cm.
- Habitat: Sangat adaptif, ditemukan di area terbuka, kebun, perkebunan jeruk, taman kota, semak belukar, dan hutan terbuka. Umum di dataran rendah.
- Keunikan: Larvanya dikenal sebagai hama pada tanaman jeruk (Citrus). Pada fase awal, larva menyerupai kotoran burung sebagai kamuflase, kemudian berubah menjadi hijau cerah pada instar akhir. Terbangnya cepat dan tidak menentu.
- Papilio demolion (Banded Swallowtail)
- Karakteristik: Berbeda dari P. demolius, kupu-kupu ini memiliki ekor pendek pada sayap belakang. Warna dasar sayap hitam atau coklat tua. Ciri khasnya adalah pita lebar berwarna kuning kehijauan atau hijau pucat yang melintang diagonal di kedua pasang sayap. Rentang sayap sekitar 7-9 cm.
- Habitat: Umumnya ditemukan di hutan primer dan sekunder yang lebat, seringkali di dekat aliran sungai atau di lembah. Lebih menyukai area hutan daripada habitat terbuka.
- Keunikan: Terbang sangat cepat dan kuat, sering terlihat terbang tinggi di kanopi hutan atau turun ke tanah lembab untuk mud-puddling (mengambil mineral dari tanah basah). Larvanya memakan tumbuhan dari genus Luvunga atau Melicope (famili Rutaceae).
- Euploea mulciber (Striped Blue Crow)
- Karakteristik: Termasuk dalam kelompok Crow butterflies (Danainae). Jantan memiliki sayap depan hitam kecoklatan dengan kilatan biru metalik yang indah saat terkena cahaya, dan sayap belakang coklat. Betina berwarna coklat kusam dengan garis-garis dan bintik-bintik putih menonjol di kedua sayap. Rentang sayap 9-10 cm.
- Habitat: Hutan, tepi hutan, dan area terbuka dengan banyak bunga. Ditemukan dari dataran rendah hingga ketinggian sedang.
- Keunikan: Jantan memiliki merek aroma (androconia) di sayap belakang. Seperti Danainae lainnya, kupu-kupu ini kemungkinan beracun karena larvanya memakan tumbuhan dari famili Apocynaceae. Terlibat dalam kompleks mimikri Müllerian dengan spesies Euploea lainnya. Terbangnya lambat dan melayang.
- Graphium agamemnon (Tailed Jay / Green-spotted Triangle)
- Karakteristik: Kupu-kupu swallowtail dengan ekor yang cukup panjang. Warna dasar sayap hitam atau coklat tua, ditutupi oleh banyak bintik hijau cerah. Rentang sayap sekitar 7-10 cm.
- Habitat: Sangat umum di berbagai habitat, termasuk taman kota, kebun, pedesaan, hutan sekunder, dan tepi hutan, terutama di mana tanaman inangnya (famili Annonaceae seperti sirsak, srikaya) tumbuh.
- Keunikan: Dikenal karena terbangnya yang sangat cepat, kuat, dan gelisah, jarang berdiam lama di satu tempat bahkan saat makan nektar. Larvanya berwarna hijau cerah dengan beberapa tanda mata palsu. Sangat umum dijumpai di banyak wilayah Asia tropis.
- Graphium sarpedon (Common Bluebottle / Blue Triangle)
- Karakteristik: Kupu-kupu swallowtail dengan ekor pendek. Warna dasar sayap hitam. Ciri khasnya adalah pita segitiga berwarna biru kehijauan (cyan) atau hijau cerah yang melintang dari ujung sayap depan hingga bagian tengah sayap belakang. Rentang sayap 5.5-7.5 cm.
- Habitat: Hutan hujan tropis, tepi hutan, taman, dan sepanjang sungai. Sering ditemukan di dataran rendah hingga perbukitan.
- Keunikan: Terbang sangat cepat dan lincah. Sering terlihat berkumpul dalam jumlah besar di tanah lembab atau tepi sungai untuk mud-puddling. Larvanya memakan daun dari famili Lauraceae (misalnya kayu manis, alpukat, kamper).
- Papilio polites (Common Mormon)
- Karakteristik: Kupu-kupu swallowtail berukuran sedang dengan ekor. Jantan berwarna hitam dengan deretan bintik putih di tepi sayap belakang dan terkadang di sayap depan. Betina bersifat polimorfik: satu bentuk (cyrus) mirip jantan tetapi dengan sedikit warna merah di sudut anal, bentuk lain (stichius) meniru Pachliopta aristolochiae (hitam dengan bercak merah dan putih di sayap belakang, tanpa ekor), dan kadang ada bentuk lain tergantung lokasi. Rentang sayap 7-10 cm.
- Habitat: Sangat umum dan adaptif, ditemukan di taman, kebun, area pertanian (terutama jeruk), hutan terbuka, hingga tepi hutan, dari dataran rendah hingga pegunungan.
- Keunikan: Contoh klasik mimikri Batesian pada betina forma stichius. Sangat umum dijumpai dan sering mengunjungi bunga di taman. Larvanya memakan tumbuhan dari famili Rutaceae (jeruk-jerukan), mirip dengan P. demolius dan P. memnon.
- Hypolimnas bolina (Great Eggfly / Blue Moon Butterfly)
- Karakteristik: Menunjukkan dimorfisme seksual yang kuat. Jantan berwarna hitam beludru dengan tiga pasang bintik putih besar (dua di sayap depan, satu di sayap belakang) yang dikelilingi oleh lingkaran biru ungu iridescent yang terlihat jelas pada sudut cahaya tertentu. Betina sangat bervariasi (polimorfik), seringkali berwarna coklat kehitaman dengan tepi sayap putih atau oranye, dan pola yang meniru kupu-kupu beracun dari genus Euploea. Rentang sayap 7-11 cm.
- Habitat: Area terbuka, taman, kebun, tepi hutan, semak belukar, dan padang rumput. Sangat adaptif dan sering ditemukan di dekat pemukiman manusia.
- Keunikan: Jantan bersifat teritorial dan sering terlihat bertengger di tempat terbuka untuk mengawasi wilayahnya dari pejantan saingan. Betina menunjukkan polimorfisme yang mencolok sebagai bentuk mimikri Batesian terhadap kelompok Euploea. Larvanya memakan berbagai jenis tumbuhan dari famili Acanthaceae, Malvaceae, dan lainnya.