Kongkang Racun

Kongkang Racun: Si Perenang Handal dengan Aroma Unik

Kongkang racun (Odorrana hosii) adalah nama sejenis kodok dari suku Ranidae. Diberi nama demikian karena kulitnya mengandung kelenjar racun yang mampu membunuh hewan-hewan kecil. Sementara nama ilmiahnya diberikan untuk mengenang Charles Hose, seorang naturalis dari Inggris. 

Morfologi dan Perilaku

Kodok yang cantik ini berukuran sedang sampai besar, bertubuh kekar. Kodok jantan lebih kecil dari yang betinanya. Kulit dorsal (bagian punggung) berbintil halus dan rapat, umumnya hijau terang, hijau lumut sampai hijau tua; ada pula yang kebiruan. Sisi tubuh hijau kekuningan.

Pada musim kawin, belasan hingga puluhan katak jantan biasa berkumpul berdekatan di atas batu di tepi air yang berarus deras.

Habitat dan Makanan

Ditemukan di berbagai habitat, mulai dari hutan primer hingga perkebunan. Mereka berada di lingkungan mikro darat yang bervariasi.

Kongkang racun merupakan pemakan vertebrata maupun insektivora seperti kumbang, kupu-kupu, ngengat, maupun laba-laba.

Ancaman

Perubahan habitat dan aktivitas manusia dapat mengancam populasi hewan ini.

Fakta Unik

Katak ini berasosiasi dengan sungai berbatu. Jarang ditemui jauh dari sungai, O. hosii menyukai aliran air yang deras dan jernih, terutama di hutan-hutan yang belum atau hanya sedikit terganggu. Di malam hari, kodok ini kerap ditemui di tepian sungai berbatu atau di atas tetumbuhan dekat aliran air. Pada musim kawin, belasan hingga puluhan katak jantan biasa berkumpul berdekatan di atas batu di tepi air yang berarus deras.

Kongkang Racun terkenal dengan aroma khasnya yang menyerupai bau jeruk nipis atau lemon. Aroma ini dihasilkan oleh kelenjar kulit yang terletak di bagian punggung dan kakinya. Aroma ini berfungsi untuk mengusir predator dan berkomunikasi dengan katak lain.

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara