Kongkang Belo

NAMA | NAME

KONGKANG BELO

MASARANG FROG

(Chalcorana macrops)

TAKSONOMI | TAXONOMY

Kerajaan Animalia Kingdom

Filum Chordata Phylum

Kelas Amphibia Class

Ordo Anura Order

Famili Ranidae Family

Genus Chalcorana Genus

Chalcorana macrops, umumnya dikenal sebagai kongkang belo, adalah spesies katak yang termasuk dalam famili Ranidae. Amfibi yang memesona ini berasal dari Indonesia dan telah menarik perhatian para peneliti dan pecinta alam karena karakteristiknya yang unik dan kepentingan ekologisnya. Katak ini menunjukkan berbagai macam warna, termasuk warna cokelat, hijau, dan abu-abu. Mereka memiliki tubuh ramping dengan moncong runcing dan mata besar, yang berkontribusi pada penampilan mereka yang khas. Jantan dewasa bisa mencapai ukuran hingga 7 cm, sedangkan betina sedikit lebih besar, berukuran sekitar 8 cm.

Chalcorana macrops, commonly known as the Masarang frog, is a species of frog belonging to the Ranidae family. This fascinating amphibian is native to Indonesia and has captured the attention of researchers and nature enthusiasts due to its unique characteristics and ecological importance. These frogs exhibit a wide range of colors, including shades of brown, green, and gray. They have a slender body with a pointed snout and large eyes, which contribute to their distinctive appearance. Adult males can reach a size of up to 7 cm, while females are slightly larger, measuring around 8 cm.

DISTRIBUSI DAN HABITAT | DISTRIBUTION AND HABITAT

Kongkang belo merupakan hewan endemik Indonesia, khususnya terdapat di pulau Sulawesi. Dia menghuni hutan hujan dataran rendah, lanskap pertanian, dan daerah yang terganggu di dekat badan air seperti sungai dan kolam serta lahan basah lainnya.

The Masarang frog is endemic to Indonesia, specifically found in the island of Sulawesi. It primarily inhabits lowland rainforests, agricultural landscapes, and disturbed areas near water bodies such as streams and ponds as well as other wetlands.

DIET DAN NUTRISI | DIET AND NUTRITION

Sebagai anggota keluarga Ranidae, kongkang belo berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Mereka adalah predator serangga yang rakus, memakan berbagai invertebrata seperti kumbang, semut, dan laba-laba. Dengan mengendalikan populasi serangga, katak ini membantu mengatur kesehatan ekosistem secara keseluruhan.

As a member of the Ranidae family, the Masarang frog plays a crucial role in maintaining the balance of ecosystems. They are voracious insect predators, feeding on a variety of invertebrates such as beetles, ants, and spiders. By controlling insect populations, these frogs help regulate the overall ecosystem health.

SIFAT UTAMA DAN FAKTA UNIK | KEY TRAITS AND FUN FACTS

Selama musim kawin, kongkang belo jantan menghasilkan panggilan iklan yang khas untuk menarik perhatian betina. Panggilan ini adalah serangkaian nada pendek bernada tinggi yang diulang secara berkala. Vokalisasi unik katak ini membantu identifikasi spesies dan memikat pasangan. Kongkang belo mengambil nama umumnya dari Yayasan Masarang, sebuah organisasi nirlaba yang didirikan oleh ilmuwan dan konservasionis Indonesia Dr. Willie Smits. Yayasan ini bertujuan untuk melindungi dan memulihkan habitat, termasuk habitat alami katak, melalui praktik berkelanjutan dan keterlibatan masyarakat.

During the breeding season, male Masarang frogs produce a distinctive advertisement call to attract females. This call is a series of short, high-pitched notes repeated at regular intervals. The unique vocalizations of these frogs aid in species identification and courtship rituals. The Masarang frog takes its common name from the Masarang Foundation, a non-profit organization founded by Indonesian scientist and conservationist Dr. Willie Smits. The foundation aims to protect and restore habitats, including the frog’s natural habitat, through sustainable practices and community involvement.

STATUS KONSERVASI | CONSERVATION STATUS

Kongkang belo saat ini terdaftar sebagai “Rentan” pada IUCN Red List of Threatened Species. Kehilangan dan degradasi habitat yang disebabkan oleh deforestasi, perluasan pertanian, dan urbanisasi merupakan ancaman utama bagi kelangsungan hidup mereka. Selain itu, polusi dan pengumpulan untuk perdagangan hewan peliharaan juga berkontribusi terhadap penurunan populasi mereka. Berbagai inisiatif konservasi sedang dilakukan untuk melindungi kongkang belo dan habitatnya. Organisasi seperti Yayasan Masarang, bekerja sama dengan masyarakat setempat, berupaya melakukan reboisasi, meningkatkan kesadaran, dan membangun kawasan lindung untuk melindungi spesies dan ekosistemnya. Ilmuwan dan peneliti telah mempelajari Kongkang belo untuk lebih memahami perilaku, biologi reproduksi, dan dinamika populasinya. Studi-studi ini memberikan wawasan berharga tentang peran ekologis spesies dan menginformasikan strategi konservasi untuk kelangsungan hidup jangka panjangnya.

The Masarang frog is currently listed as “Vulnerable” on the IUCN Red List of Threatened Species. Habitat loss and degradation caused by deforestation, agriculture expansion, and urbanization are the main threats to their survival. Additionally, pollution and collection for the pet trade also contribute to their declining population. Various conservation initiatives are underway to protect the Masarang frog and its habitat. Organizations like the Masarang Foundation, in collaboration with local communities, are working towards reforestation, raising awareness, and establishing protected areas to safeguard the species and its ecosystem. Scientists and researchers have been studying the Masarang Frog to better understand its behavior, reproductive biology, and population dynamics. These studies provide valuable insights into the species’ ecological role and inform conservation strategies for its long-term survival.

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara