Kekel Hutan

Ikan Kekel: Sang Pejuang Arus Sungai

Ikan kekel atau Glyptothorax platypogon, adalah spesies ikan air tawar yang menarik dan unik. Spesies ini merupakan bagian dari keluarga Sisoridae dan dapat ditemukan di berbagai sungai cepat di Indonesia.

Morfologi dan Perilaku

Ikan kekel memiliki ciri-ciri morfologi yang membedakannya dari spesies lainnya. Ikan ini memiliki lebar kepala antara 19.4-22.3% dari panjang standar tubuhnya. Bagian mata memiliki diameter sekitar 7-9% dari panjang kepala. Sirip punggung dan sirip dada memiliki duri yang kuat, dengan panjang sirip punggung berkisar antara 13.6-17.9% dari panjang standar tubuh.

Ikan kekel adalah spesies yang hidup di aliran sungai yang cepat. Mereka memiliki perilaku unik dalam hal reproduksi, di mana mereka bertelur dua kali dalam setahun, sekali pada bulan April dan sekali lagi pada bulan Juli.

Habitat dan Makanan

Ikan kekel dapat ditemukan di sungai-sungai cepat dengan substrat kerikil dan batu. Spesies ini telah dilaporkan berada di Sungai Serayu dan berdasarkan pengamatan awal ditemukan di Sungai Ringin, Semarang, Jawa Tengah.

Ikan kekel terutama memakan larva ephemeroptera di Sungai Cisadane di Jawa Barat.

Ancaman

Meskipun ikan kekel tidak dianggap sebagai spesies yang terancam punah, mereka tetap memerlukan perlindungan karena populasi mereka di beberapa daerah masih melimpah. Ancaman terhadap spesies ini belum sepenuhnya dipahami, namun perubahan habitat dan penangkapan berlebihan bisa menjadi ancaman potensial.

Fakta Unik

Salah satu fakta unik tentang ikan kekel adalah bahwa mereka memiliki alat perekat di dada mereka, yang mereka gunakan untuk menempel pada batu dan mencegah diri mereka terbawa arus. Selain itu, ikan ini memiliki pola warna dan bentuk tubuh yang unik yang membedakannya dari spesies lain dalam genus yang sama. Spesies air tawar ini lihai berkamuflase di dasar sungai berkat tubuhnya yang berwarna cokelat. Dengan bentuk badan yang pipih, mulut yang berbentuk alat penghisap dan sirip dada yang lebar berfungsi sebagai alat penempel, memungkinkan mereka berpegangan pada batu sambil mengonsumsi alga serta invertebrata kecil.

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara