Kasuari Gelambir Tunggal Burung Besar Dari Papua
Kasuari gelambir tunggal (Casuarius unappendiculatus) adalah burung besar yang tidak bisa terbang yang berasal dari hutan hujan dataran rendah di Papua Nugini dan Indonesia. Ini adalah salah satu dari tiga spesies kasuari, dan dinamai demikian karena memiliki satu pial leher, sedangkan kasuari gelambir ganda memiliki dua.
Morfologi dan Perilaku
Kasuari gelambir tunggal adalah burung besar, dengan panjang hingga 1,5 meter (5 kaki) dan berat hingga 60 kilogram (130 pon). Bulu tubuh hitam berantakan, kepala biru dan merah cerah atau kuning di sekitar pangkal leher. Lempeng kepala pipih di bagian belakang, dengan satu pial di leher. Kasuari gelambir tunggal memiliki cakar panjang dan tajam yang digunakan untuk pertahanan. Biasanya kasuari aktif pada waktu pagi hingga sore hari, jarang dijumpai pada waktu malam hari (Diurnal).
Habitat dan Makanan
Habitat kasuari gelambir tunggal meliputi pulau Seram (Maluku), seluruh Papua termasuk pulau Yapen dan pulau Aru, dan Australia Timur Laut. Mereka lebih suka daerah dengan banyak vegetasi lebat untuk berlindung dan mencari makan. Kasuari gelambir tunggal adalah burung soliter dan memakan buah-buahan, serangga, dan hewan kecil. Ini adalah bagian penting dari ekosistem hutan hujan, dan membantu menyebarkan benih dan mengendalikan populasi serangga.
Ancaman
Kasuari gelambir tunggal diklasifikasikan sebagai Rentan oleh IUCN, dan terancam oleh hilangnya habitat, perburuan, dan penyakit. Populasi kasuari sangat berkurang pada wilayah yang sering dikunjungi manusia. Perburuan yang berlebihan, pembukaan lahan, dan masuknya mamalia yang diintroduksi mungkin berpengaruh terhadap populasi kasuari.
Fakta Unik
(Casuarius unappendiculatus) adalah pelari yang cepat dan dapat mencapai kecepatan hingga 50 kilometer per jam (31 mil per jam). Kasuari gelambir tunggal adalah perenang yang baik dan sering terlihat berenang menyeberangi sungai dan merupakan burung yang sangat pemalu dan jarang terlihat oleh manusia. Kasuari gelambir tunggal adalah simbol penting bagi masyarakat adat Papua Nugini dan Indonesia.