Kakatua Medium Jambul Kuning: Keajaiban di Kepulauan Aru
Cacatua galerita eleonora, umumnya dikenal sebagai kakatua-medium jambul-kuning adalah spesies kakatua asli Indonesia. Subspesies khusus ini endemik di pulau Aru di Kepulauan Maluku di Indonesia timur. Kakatua-medium jambul-kuning termasuk dalam famili Cacatuidae dan genus Cacatua. Nama ilmiahnya adalah Cacatua galerita eleonora, dan diakui sebagai subspesies dari kakatua koki (Cacatua galerita).
Morfologi dan Perilaku
Bulu keseluruhan didominasi warna putih, dengan warna kuning pucat di bagian bawah sayap dan ekornya. Seperti kakatua lainnya, ia memiliki paruh yang besar dan melengkung serta kaki zygodactyl yang kuat (dua jari menghadap ke depan dan dua menghadap ke belakang) yang membantunya memanjat dan memanipulasi objek. Kakatua Medium Jambul Kuning merupakan burung diurnal atau aktif di siang hari.
Habitat dan Makanan
Subspesies ini hanya ditemukan di Pulau Aru dan diintroduksi di Pulau Kai di Kepulauan Maluku, bagian timur Indonesia. Ia menghuni hutan dataran rendah, termasuk hutan primer dan sekunder, serta tepi hutan dan daerah pertanian terdekat. Makanan utama mereka terdiri dari biji-bijian, buah-buahan, kacang-kacangan, dan tumbuh-tumbuhan yang ditemukan di dalam habitat hutan mereka.
Ancaman
Menurut IUCN Red List, kakatua-medium jambul-kuning saat ini terdaftar sebagai “Tidak Dievaluasi.” Ancaman utama kakatua-medium jambul-kuning adalah hilangnya habitat akibat deforestasi dan penangkapan ilegal untuk perdagangan hewan peliharaan. Upaya yang dilakukan untuk melindungi habitatnya melalui penetapan kawasan lindung, seperti Taman Nasional Manusela, yang meliputi sebagian Pulau Seram. Organisasi konservasi dan masyarakat lokal juga terlibat dalam inisiatif untuk meningkatkan kesadaran tentang spesies tersebut dan mempromosikan mata pencaharian berkelanjutan yang tidak bergantung pada perdagangan satwa liar ilegal.
Fakta Unik
Kakatua-medium jambul-kuning adalah burung sosial yang sering terlihat berkelompok atau berpasangan, terutama pada musim kawin. Mereka dikenal karena panggilannya yang keras, yang merupakan sarana komunikasi penting dalam kawanannya. Kakatua ini dinamai oleh Dr. Otto Finsch yang menemukan sub-spesies di kebun binatang kerajaan ARTIS di Amsterdam. Dia mengambil nama dari Maria Eleonora van der Schroef, istri direktur kebun binatang saat itu. Cacatua galerita eleonora adalah kakatua berukuran sedang dengan jambul kuning yang berbeda di kepalanya, sehingga disebut “kakatua-medium jambul-kuning” dalam bahasa Indonesia.