Kakatua maluku

NAMA | NAME

KAKATUA MALUKU

SALMON-CRESTED COCKATOO

(Cacatua moluccensis)

TAKSONOMI | TAXONOMY

Kerajaan Animalia Kingdom

Filum Chordata Phylum

Kelas Aves Class

Ordo Psittaciformes Order

Famili Cacatuidae Family

Genus Cacatua Genus

Cacatua moluccensis, umumnya dikenal sebagai kakatua Maluku, adalah spesies kakatua asli Kepulauan Maluku di Indonesia. Kakatua Maluku dikenal karena penampilannya yang mencolok. Ia memiliki bulu yang didominasi warna putih dengan jambul merah muda salmon di kepalanya, yang dapat dinaikkan atau diturunkan tergantung pada suasana hati burung. Jambul berwarna ini memberi nama umum Inggrisnya.

Cacatua moluccensis, commonly known as the salmon-crested cockatoo, is a species of cockatoo native to the Moluccan Islands in Indonesia. The salmon-crested cockatoo is known for its striking appearance. It has a predominantly white plumage with a salmon-pink crest on its head, which can be raised or lowered depending on the bird’s mood. The crest gives the species its common name.

DISTRIBUSI DAN HABITAT | DISTRIBUTION AND HABITAT

Kakatua Maluku ditemukan secara eksklusif di kepulauan Maluku di Indonesia timur. Habitat aslinya meliputi hutan hujan, hutan bakau, dan wilayah pesisir pulau-pulau ini.

The salmon-crested cockatoo is found exclusively in the Moluccan islands of eastern Indonesia. Its natural habitat includes rainforests, mangroves, and coastal areas of these islands.

DIET DAN NUTRISI | DIET AND NUTRITION

Makanan utama kakatua Maluku terdiri dari biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, dan serangga. Ia menggunakan paruhnya yang kuat untuk membuka kacang dan mengekstraksi bagian yang dapat dimakan. Ia juga diketahui memakan tanaman pertanian, yang menyebabkan konflik dengan petani di beberapa daerah.

The diet of the salmon-crested cockatoo primarily consists of seeds, nuts, fruits, and insects. It uses its strong beak to crack open nuts and extract the edible parts. It is also known to feed on agricultural crops, which has led to conflicts with farmers in some areas.

SIFAT UTAMA DAN FAKTA UNIK | KEY TRAITS AND FUN FACTS

Seperti kakatua lainnya, kakatua Maluku dikenal karena vokalisasinya yang keras. Ia memiliki jangkauan panggilan yang luas dan dapat menghasilkan suara melengking, siulan, dan berbagai vokalisasi lainnya untuk berkomunikasi dengan kawanannya. Di penangkaran, kakatua Maluku dapat hidup lebih dari 50 tahun. Namun, umur mereka di alam relatif lebih pendek karena berbagai ancaman dan tantangan.

Like other cockatoos, the salmon-crested cockatoo is known for its loud vocalizations. It has a wide range of calls and can produce screeching sounds, whistles, and various other vocalizations to communicate with its flock. In captivity, salmon-crested cockatoos can live for more than 50 years. However, their lifespan in the wild is relatively shorter due to various threats and challenges.

STATUS KONSERVASI | CONSERVATION STATUS

Kakatua Maluku terdaftar sebagai “Rentan” di IUCN Red List of Threatened Species. Dia adalah salah satu spesies kakatua yang paling terancam punah di dunia karena hilangnya habitat, penangkapan ilegal untuk perdagangan hewan peliharaan, dan perburuan bulunya. Kakatua Maluku telah menjadi sasaran berat untuk perdagangan hewan peliharaan, baik secara legal maupun ilegal. Penampilannya yang mencolok dan sifatnya yang cerdas membuatnya menjadi spesies yang dicari di kalangan penggemar burung. Namun, permintaan yang tinggi untuk burung-burung ini telah berkontribusi pada penurunan populasi liar mereka. Populasi kakatua Maluku di alam liar mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Menurut IUCN, jumlah mereka telah berkurang lebih dari 80% selama 60 tahun terakhir. Perkiraan populasi saat ini diyakini kurang dari 7.000 individu. Beberapa organisasi dan konservasionis bekerja untuk perlindungan dan konservasi kakatua Maluku. Upaya tersebut meliputi konservasi habitat, inisiatif anti perburuan liar, dan program pendidikan masyarakat di Indonesia. Kakatua Maluku dilindungi oleh hukum Indonesia, dan perdagangan internasional spesies ini diatur oleh Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah (CITES). Namun, perdagangan ilegal terus menjadi ancaman signifikan bagi spesies tersebut.

The salmon-crested cockatoo is listed as “Vulnerable” on the IUCN Red List of Threatened Species. It is one of the most endangered cockatoo species in the world due to habitat loss, illegal trapping for the pet trade, and poaching for its feathers. The wild population of salmon-crested cockatoos has experienced a significant decline in recent years. According to the IUCN, their numbers have reduced by more than 80% over the past 60 years. The current estimated population is believed to be less than 7,000 individuals. The salmon-crested cockatoo has been heavily targeted for the pet trade, both legally and illegally. Its striking appearance and intelligent nature make it a sought-after species among bird enthusiasts. However, the high demand for these birds has contributed to their declining wild populations. Several organizations and conservationists are working towards the protection and conservation of the salmon-crested cockatoo. These efforts include habitat conservation, anti-poaching initiatives, and community education programs in Indonesia. The salmon-crested cockatoo is protected under Indonesian law, and international trade in this species is regulated by the Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES). However, illegal trade continues to pose a significant threat to the species.

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara