Junai Emas

Junai emas: Permata Keindahan dari Kepulauan Nikobar

Caloenas nicobarica, umumnya dikenal sebagai junai mas, adalah spesies merpati yang menghuni kepulauan Nikobar, yang terletak di Samudra Hindia bagian timur. Burung ini dikenal karena penampilannya yang mencolok dan karakteristiknya yang unik.

Morfologi dan Perilaku

Junai mas adalah burung besar, berukuran panjang sekitar 40 hingga 42 cm. Ia dikenal karena bulunya yang semarak, yang terdiri dari bulu hijau berwarna-warni di kepala, leher, dan dadanya, menyatu dengan bulu perunggu tembaga metalik di punggung bawah, sayap, dan ekornya. Pewarnaan ini benar-benar unik di antara merpati dan menjadikan junai mas salah satu spesies yang paling mencolok secara visual di dunia burung.

Merpati ini dikenal karena sifatnya yang pemalu dan sukar dipahami. Mereka biasanya terlihat dalam kelompok kecil atau berpasangan, tetapi selama musim non-kawin, mereka dapat berkumpul dalam kawanan yang lebih besar.

Habitat dan Makanan

Junai mas endemik di kepulauan Nikobar, sekelompok 22 pulau yang terletak di Samudra Hindia bagian timur. Pulau-pulau ini adalah bagian dari Wilayah Persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India, dengan beberapa bagian berada di bawah yurisdiksi Myanmar (Burma). Spesies ini terutama ditemukan di hutan lebat dan hutan bakau di kepulauan Nikobar. Ini lebih suka daerah dataran rendah, tetapi juga dapat ditemukan di daerah perbukitan. Merpati ini sering diamati di dekat garis pantai, karena mereka adalah perenang yang sangat baik dan dikenal menyelam ke dalam air untuk menghindari pemangsa.

Junai mas sebagian besar adalah pemakan buah, memakan berbagai buah dan beri. Mereka memainkan peran penting dalam penyebaran benih di dalam habitat mereka. Selain buah-buahan, mereka juga mengonsumsi kacang-kacangan, biji-bijian, dan serangga, membuat pola makan mereka serba guna.

Ancaman

Junai mas diklasifikasikan sebagai “Hampir Terancam” punah pada IUCN Red List. Spesies ini menghadapi berbagai ancaman, termasuk hilangnya habitat akibat penggundulan hutan, perburuan makanan dan bulu, serta gangguan akibat aktivitas manusia. Upaya sedang dilakukan untuk melestarikan habitat mereka dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya melindungi spesies unik ini.

Fakta Unik

Penerbangan mereka ditandai dengan kepakan sayap yang cepat diselingi dengan luncuran pendek. Mereka adalah pemanjat yang terampil dan dapat melewati vegetasi yang lebat dengan mudah. Musim kawin junai mas diyakini terjadi dari Februari hingga September. Mereka membangun sarang yang relatif tipis yang terbuat dari ranting dan daun, biasanya ditempatkan di pohon atau tumbuhan yang lebat. Merpati betina biasanya bertelur putih, yang dierami oleh kedua orang tuanya. Masa inkubasi berlangsung sekitar 24 hingga 26 hari.

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara