Julang Filipina

Rangkong Kepala Merah | Rhabdotorrhinus waldeni

Nama umum: Julang Filipina

Nama ilmiah: Rhabdotorrhinus waldeni

Famili: Bucerotidae

Asal habitat: Endemik Filipina, hanya ditemukan di Pulau Panay dan Negros di Kepulauan Visayas.

Ukuran: Panjang ±60–65 cm

Harapan hidup: 20–25 tahun


Ciri-Ciri dan Morfologi

Burung enggang berukuran sedang–besar (panjang ±60–65 cm).

  • Jantan: Kepala, leher, dan bagian bawah tubuh putih krem; punggung, sayap, dan ekor hitam mengilap; paruh kuning gading dengan casque besar berwarna jingga-merah beralur (“wrinkled”); kulit di sekitar mata biru pucat.

  • Betina: Seluruh tubuh hitam, hanya bagian ekor putih; paruh dan casque lebih kecil, warna lebih pucat; kulit wajah kebiruan.
    Iris mata jantan merah, betina putih kebiruan.

Habitat dan Perilaku

Monogami, hidup berpasangan atau kelompok kecil. Betina bersarang di lubang pohon besar, menutup pintu sarang dengan campuran lumpur dan kotoran, hanya menyisakan celah sempit. Jantan bertugas memberi makan selama masa pengeraman hingga anak cukup besar untuk keluar.

Habitat untuk spesies ini berada di hutan hujan dataran rendah primer dan sekunder tua hingga ketinggian ±1.000 m. Sangat bergantung pada pohon besar untuk bersarang dan mencari makan.


Pola Makan

Frugivora (terutama buah ara/Ficus) dan biji-bijian, tetapi juga memakan serangga besar dan invertebrata lain sesekali.


Fakta Menarik

  • Salah satu burung enggang paling langka di dunia, dengan populasi liar diperkirakan kurang dari 1.000 individu.
  • Peran penting sebagai penyebar biji pohon hutan berukuran besar.
  • Sangat terancam oleh hilangnya hutan dan perburuan untuk perdagangan satwa liar.

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara