Jambu Mete

Kacang Mete | Deskripsi, Racun, & Pengolahan | Britannica

Nama umum: Jambu Mete

Nama ilmiah: Anacardium occidentale

Famili: Anacardiaceae

Asal habitat: Asia Tenggara dan Afrika

Ukuran: 7–12 meter

Harapan hidup: 25–30 tahun


Ciri-Ciri dan Morfologi

Batang jambu mete kokoh dengan cabang melebar. Daunnya berbentuk lonjong lebar, tebal, dan berwarna hijau tua. Bunganya kecil, berwarna kuning kehijauan hingga kemerahan, tersusun dalam malai. Buah semu (pseudo fruit) berbentuk bulat lonjong berwarna merah atau kuning cerah, yang sebenarnya adalah tangkai buah yang membengkak. Buah sejatinya adalah kacang mete yang menempel di ujung buah semu, dengan cangkang keras berlapis cairan getah yang mengandung senyawa beracun (cardol dan anacardic acid).


Habitat

Pohon ini tumbuh baik di iklim tropis kering hingga basah dengan curah hujan sedang. Jambu mete dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, termasuk tanah miskin hara dan berbatu, sehingga sering dijadikan tanaman konservasi di lahan kritis.


Manfaat Ekologis untuk Manusia

Buah semu jambu mete disukai manusia dan satwa pemakan buah karena rasanya manis dan menyegarkan. Kacang mete yang diproses dengan pemanasan menjadi sumber pangan bernilai tinggi, kaya protein dan lemak sehat. Daunnya juga menjadi pakan ternak, sementara bunganya menarik serangga penyerbuk.


Fakta Menarik

  • Jambu mete menghasilkan kacang mete yang bernilai ekonomi tinggi di seluruh dunia.

  • Buah semunya dapat diolah menjadi jus, selai, hingga minuman fermentasi.

  • Cangkang mete mengandung minyak industri (cashew nut shell liquid) yang digunakan dalam pelapis, bahan kimia, dan insektisida.

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara