Burung Jalak Suren: Spesies Unik dari Alam
Burung Jalak Suren (Gracupica contra), juga dikenal sebagai Indian Pied Myna, adalah spesies burung yang menarik dan unik. Spesies ini ditemukan di anak benua India dan Asia Tenggara.
Morfologi Satwa
Jalak Suren memiliki penampilan yang mencolok dengan warna hitam dan putih. Paruhnya berwarna kuning dengan basis paruh yang merah. Kulit telanjang di sekitar mata juga berwarna merah. Bagian atas tubuh, tenggorokan, dan dada berwarna hitam, sementara pipi, daerah sekitar mata, sayap, dan ekor berwarna putih. Burung jantan dan betina memiliki bulu yang serupa, tetapi burung muda memiliki warna coklat tua di tempat hitam.
Perilaku dan Suara Satwa
Jalak Suren biasanya ditemukan dalam kelompok kecil terutama di dataran dan kaki bukit rendah. Mereka sering terlihat di dalam kota dan desa meskipun mereka tidak seberani myna umum. Mereka menghasilkan berbagai panggilan yang terdiri dari catatan cair.
Habitat Satwa
Spesies ini ditemukan terutama di dataran tetapi di kaki bukit hingga sekitar 700m di atas permukaan laut. Mereka ditemukan terutama di daerah dengan akses ke air terbuka. Distribusi utama mereka di India adalah dari dataran Gangetic yang membentang ke selatan hingga Andhra Pradesh dan ke timur hingga Bangladesh.
Makanan Satwa
Meskipun tidak ada informasi spesifik tentang diet Jalak Suren dalam sumber yang saya temukan, burung jalak pada umumnya dikenal sebagai omnivora. Mereka biasanya memakan serangga, buah-buahan, biji-bijian, dan kadang-kadang nektar.
Ancaman terhadap Satwa
Menurut IUCN, status konservasi Jalak Suren adalah “Least Concern” atau “Tidak Beresiko”. Namun, perubahan dalam irigasi dan pola pertanian, serta perdagangan burung ilegal, telah mempengaruhi penyebaran dan populasi spesies ini.
Fakta Unik
Sebuah studi tahun 2021 menemukan bahwa Gracupica contra mewakili kompleks spesies dari 3 spesies berbeda: Jalak Suren India (G. contra sensu stricto) dari sebagian besar Subbenua India, Myanmar, dan Yunnan di Cina; Jalak Suren Siam (G. floweri) dari Thailand dan Kamboja; dan Jalak Suren Jawa (G. jalla), yang secara historis dikenal dari Jawa dan Bali di Indonesia.