Bebek Mandarin: Burung Air dengan Warna Eksotis
Bebek Mandarin (Aix galericulata) adalah spesies burung air yang indah yang termasuk dalam famili Anatidae. Dia dikenal luas karena bulunya yang menakjubkan, yang menunjukkan kombinasi warna yang hidup. Spesies ini berasal dari Asia Timur dan telah mendapatkan popularitas dan pengakuan di seluruh dunia karena penampilannya yang menawan.
Morfologi dan Perilaku
Bebek Mandarin jantan sangat mencolok, dengan bulunya yang berwarna-warni. Ia memiliki wajah cokelat kemerahan, dada ungu, “layar” oranye di punggungnya, dan bulu oranye, hijau, dan hitam berpola khas di sisi tubuhnya. Sebaliknya, betina memiliki penampilan yang lebih biasa, dengan warna keseluruhan cokelat keabu-abuan.
Mereka adalah penerbang yang gesit, menggunakan sayap yang kuat dan cepat, dan dapat naik dengan curam dari permukaan air atau mendarat ke udara.
Habitat dan Makanan
Bebek Mandarin berasal dari Asia Timur, khususnya Cina, Jepang, Korea, dan sebagian Rusia. Dia lebih suka daerah berhutan lebat di dekat danau, kolam, dan sungai.
Makanan utama bebek Mandarin adalah tanaman air, biji-bijian, buah-buahan, dan invertebrata kecil. Mereka sering mencari makan dengan berkecimpung atau melayang di air dangkal, menggunakan paruhnya untuk mencari makanan.
Ancaman
Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), bebek Mandarin terdaftar sebagai spesies “Least Concern.” Populasinya tampaknya stabil, dan memiliki jangkauan distribusi yang relatif luas.
Fakta Unik
Bebek Mandarin dikenal karena pola migrasi mereka. Selama musim kawin, mereka cenderung menghuni garis lintang yang lebih tinggi, sementara di luar musim kawin, mereka pindah ke selatan ke daerah yang lebih beriklim sedang. Bebek ini memiliki pertunjukan memikat pasangan yang rumit. Jantan melakukan berbagai ritual untuk menarik perhatian betina, termasuk mengayun-ayunkan kepala, mengepakkan sayap, dan memanggil. Mereka sering membentuk pasangan monogami selama musim kawin. Bebek Mandarin bersarang di rongga atau lubang pohon, biasanya dekat dengan air. Mereka mungkin menggunakan sarang burung pelatuk yang ditinggalkan atau rongga alami yang terbentuk akibat pembusukan. Betina melapisi sarang dengan bulu halus dan mengerami telur sendirian sementara jantan mengawasi dengan cermat.