Ikan sembilang (Euristhmus microceps) adalah ikan lele laut yang menarik dengan berbagai adaptasi unik. Berikut beberapa fakta menarik tentang ikan ini:
Memiliki Patil Beracun
Seperti ikan lele pada umumnya, ikan sembilang memiliki patil di sirip punggung dan sirip dada yang dapat menyuntikkan racun. Racunnya bisa menyebabkan rasa nyeri yang intens dan bengkak jika terkena manusia.
Hidup di Perairan Payau dan Laut
Ikan sembilang tidak hanya ditemukan di laut, tetapi juga di perairan payau seperti muara sungai dan hutan bakau. Ini menunjukkan toleransi mereka terhadap perubahan salinitas.
Aktif di Malam Hari (Nocturnal)
Sembilang adalah predator yang lebih aktif berburu di malam hari. Mereka menggunakan kumis (barbel) sensitifnya untuk mendeteksi mangsa di perairan yang gelap dan berlumpur.
Memakan Berbagai Jenis Mangsa
Ikan ini merupakan predator oportunistik yang memakan krustasea kecil, moluska, ikan kecil, dan bahkan bangkai, menjadikannya bagian penting dalam ekosistem perairan.
Biasa Dikonsumsi dan Bernilai Ekonomi
Ikan sembilang cukup populer sebagai ikan konsumsi di beberapa daerah di Indonesia. Dagingnya lezat dan sering diolah menjadi gulai atau pindang, meskipun harus berhati-hati saat menanganinya karena patilnya.
Memiliki Mekanisme Bertahan yang Efektif
Selain patil beracun, ikan sembilang juga bisa menggali pasir atau lumpur untuk bersembunyi dari predator, sehingga sulit ditemukan saat beristirahat di siang hari.
Berkelompok saat Muda
Ikan sembilang muda sering ditemukan bergerombol untuk meningkatkan peluang bertahan hidup, tetapi ketika dewasa mereka lebih sering hidup soliter atau dalam kelompok kecil.
Dapat Mengeluarkan Suara
Sama seperti beberapa spesies ikan lele lainnya, ikan sembilang mampu menghasilkan suara dengan menggetarkan tulang punggungnya sebagai bentuk komunikasi atau peringatan terhadap ancaman.
Karena sifatnya yang khas dan perannya dalam ekosistem, ikan sembilang memiliki daya tarik baik bagi pemancing, pecinta kuliner, maupun peneliti perikanan.