Oryzias woworae
1. Nama Umum:
-
Medaka biru
-
Daisy’s ricefish
-
Ikan beras Sulawesi
2. Klasifikasi:
-
Famili: Adrianichthyidae
-
Ordo: Beloniformes
-
Kelas: Actinopterygii
3. Habitat Asli:
-
Endemik di Pulau Muna, dekat Sulawesi Tenggara, Indonesia.
-
Hidup di sungai dangkal jernih, danau kecil, dan aliran air bersih dengan vegetasi air.
4. Ukuran:
-
Ukuran dewasa hanya sekitar 2,5–3,5 cm, menjadikannya ikan hias mini yang sangat populer.
5. Ciri Fisik:
-
Tubuh transparan hingga perak kebiruan, jantan memiliki warna biru metalik yang menyala di tubuh dan sirip berwarna merah terang.
-
Betina cenderung lebih pucat dan bulat di perut.
Fakta Menarik
1. Asli Indonesia dan endemik Sulawesi
Oryzias woworae adalah salah satu ikan endemik Indonesia yang hanya ditemukan di habitat alami sekitar Sulawesi Tenggara, menjadikannya spesies yang sangat istimewa di dunia akuatik.
2. Nama “woworae” sebagai penghormatan
Nama spesies ini diambil dari nama Daisy Wowor, seorang ahli biologi Indonesia yang turut berjasa dalam dokumentasi biodiversitas fauna air tawar Indonesia.
3. Populer dalam dunia akuarium nano
Karena ukuran kecil dan warna yang cerah, ikan ini sangat populer untuk akuarium kecil (nano tank). Mereka tampil sangat menarik dalam pencahayaan LED karena tubuhnya bisa memantulkan kilau biru menyala.
4. Berkembang biak dengan cara unik
Betina membawa telur di luar tubuhnya yang menempel dekat bagian anus selama beberapa jam sebelum menempatkannya di substrat atau tumbuhan air. Ini membuat siklus hidup mereka menarik untuk diamati.
5. Indikator kualitas air
Karena sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan, medaka ini sering dijadikan indikator kualitas air alami di habitatnya—keberadaannya menunjukkan lingkungan air yang bersih dan sehat.
6. Damai dan mudah dipelihara
Karakter mereka sangat damai, cocok untuk akuarium komunitas kecil. Mereka juga cepat beradaptasi dan bisa hidup dalam berbagai parameter air asal stabil.
7. Terancam karena kehilangan habitat
Seiring dengan kerusakan lingkungan alami di Sulawesi Tenggara akibat pembukaan lahan dan pembangunan, populasi O. woworae liar semakin menyusut. Beberapa organisasi konservasi mulai memasukkan mereka dalam daftar perlindungan habitat.