Ikan Gudgeon Papua

Review of Giuris (Teleostei: Eleotridae) from Indo-Pacific islands, with  description of three new species

Nama Umum: Gudgeon Papua / Snakehead Gudgeon

Nama Ilmiah: Giuris margaritaceus

Famili: Eleotridae

Ordo: Gobiiformes


2. Distribusi

Ikan ini tersebar luas di wilayah Indo-Pasifik tropis. Di Indonesia, Giuris margaritaceus ditemukan di Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan, dan beberapa wilayah lainnya. Mereka juga ditemukan di negara-negara seperti Filipina, Papua Nugini, Australia bagian utara, dan kepulauan Pasifik.


3. Morfologi

Ukuran tubuh umumnya mencapai panjang sekitar 10–20 cm, tetapi bisa lebih besar di habitat yang mendukung. Bentuk tubuh memanjang dan sedikit pipih. Kepala relatif besar dengan mulut lebar, menyerupai ikan gabus (karena itulah disebut “snakehead gudgeon”). Warna tubuh biasanya coklat zaitun hingga abu-abu, dengan bintik-bintik gelap yang bisa menyamarkan tubuhnya di dasar sungai.


4. Habitat

Hidup di air tawar, terutama di sungai berarus deras, danau, rawa, dan muara. Dapat bertoleransi terhadap perubahan salinitas, sehingga kadang ditemukan di daerah payau atau dekat estuari. Sering ditemukan di area dengan dasar berbatu atau berpasir, tersembunyi di antara bebatuan dan tumbuhan air.


5. Perilaku dan Ekologi

Bersifat bentik (hidup di dasar perairan). Termasuk ikan predator kecil, memangsa invertebrata air, udang, ikan kecil, dan larva serangga. Aktif terutama di malam hari (nokturnal). Mengandalkan penyamaran dan kecepatan untuk menyergap mangsa.


6. Reproduksi

Memiliki fase hidup amfibi antara air tawar dan payau:
Telur menetas di air tawar, larva hanyut ke laut atau muara, lalu kembali lagi ke sungai saat dewasa. Fase ini disebut sebagai amfidromus, berbeda dengan ikan migrasi seperti salmon yang hanya berpindah sekali untuk bertelur.


7. Fakta Menarik

Ikan ini termasuk dalam kelompok gudgeon terbesar, karena ukuran tubuhnya yang bisa menyamai gabus kecil.

Penting bagi ekosistem sungai karena perannya sebagai predator invertebrata air dan ikan kecil.

✅ Dikenal sebagai ikan yang tangguh dan adaptif, mampu bertahan di habitat yang terfragmentasi atau terpolusi ringan.

✅ Di beberapa daerah, ikan ini dikonsumsi sebagai lauk meskipun belum dibudidayakan secara luas.

✅ Karena pola hidupnya yang amfidromus, populasinya rentan terhadap fragmentasi sungai oleh bendungan atau kanal buatan.

✅ Merupakan salah satu spesies yang menunjukkan keterkaitan ekologis antara ekosistem hulu dan hilir.


8. Konservasi

  • Belum masuk daftar IUCN secara spesifik, tetapi habitatnya terancam oleh:

    • Deforestasi

    • Pencemaran air

    • Pembangunan infrastruktur sungai

    • Introduksi spesies asing seperti ikan nila dan lele

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara