Ikan Buntal Kerdil Ekor Merah

Carinotetraodon irrubesco - Aqualog.de

Nama Umum: Ikan Buntal Kerdil Ekor Merah / Red-tail Dwarf Puffer

Nama Ilmiah: Carinotetraodon irrubesco

Famili: Tetraodontidae

Ordo: Tetraodontiformes


🌍 2. Distribusi

Spesies endemik Indonesia. Ditemukan secara alami di perairan tawar di Sumatra Selatan dan Kalimantan Barat. Mereka Hidup di sungai kecil, rawa, dan hutan banjir


🏞️ 3. Habitat

Menghuni perairan tawar dengan:

    • Air berwarna coklat tua (blackwater)

    • pH rendah (asam), sering < 6.5

    • Penuh tumbuhan air, ranting, dan daun gugur

  • Kondisi alami cenderung gelap, bervegetasi rapat, dan kaya tanin


🔍 4. Morfologi

Ukuran sangat kecil, hanya sekitar 2–4 cm. Jantan dan betina mudah dibedakan:

    • Jantan: lebih ramping, warna tubuh lebih gelap, ekor merah cerah, ada garis gelap di perut

    • Betina: tubuh lebih bulat, warna lebih pucat, tanpa garis gelap di perut

  • Warna tubuh kecoklatan dengan pola halus yang berkamuflase di lingkungan alami


🍽️ 5. Perilaku dan Pola Makan

Karnivora, memakan:

    • Cacing kecil (tubifex, bloodworm)

    • Artemia

    • Siput kecil (baik untuk mengasah gigi)

    • Giginya tumbuh terus menerus—membutuhkan makanan keras untuk menjaga agar tidak terlalu panjang


🧠 6. Perilaku dan Karakter

Bersifat semi-agresif, terutama jantan terhadap jantan lain

  • Bisa dipelihara dalam kelompok kecil 1 jantan + beberapa betina

  • Cerdas dan aktif, mudah mengenali lingkungan dan manusia di luar akuarium

  • Tidak bisa dipelihara dengan ikan sirip panjang atau lambat (karena bisa menggigit)


❤️ 7. Fakta Menarik

✅ Salah satu ikan buntal terkecil di dunia!

✅ Memiliki ekor merah khas yang membedakan dari spesies buntal lainnya

✅ Populer di kalangan aquascaper dan pecinta blackwater tank karena ukurannya kecil dan warnanya menarik

✅ Perlu air bersih dan stabil—sensitif terhadap perubahan kualitas air

Bukan spesies komunitas; lebih cocok untuk akuarium spesies tunggal

✅ Dapat hidup 3–5 tahun dalam perawatan optimal


🧪 8. Racun

Seperti buntal lainnya, mungkin memiliki tetrodotoksin, tetapi tidak berbahaya selama tidak dimakan. Aman dipelihara di akuarium selama tidak ada kontak langsung atau konsumsi oleh manusia/hewan lain


⚠️ 10. Status Konservasi

  • Belum diklasifikasikan oleh IUCN

  • Namun populasinya perlu perhatian khusus karena bisa saja terganggu akibat:

    • Hilangnya habitat rawa dan hutan banjir

    • Penangkapan liar untuk perdagangan ikan hias

    • Perubahan kualitas air akibat aktivitas manusia

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara