IKAN HIDUNG GAJAH, SI PENGHASIL LISTRIK RENDAH
Ikan hidung gajah, atau dalam nama ilmiahnya Gnathonemus petersii, adalah spesies ikan unik yang berasal dari sungai-sungai di Afrika Barat dan Tengah. Ciri khasnya terletak pada bentuk mulutnya yang menyerupai belalai gajah, yang berfungsi untuk mencari makanan seperti cacing dan serangga di dasar perairan berlumpur. Ikan ini memiliki kemampuan elektrolokasi, memungkinkan mereka mendeteksi mangsa dan lingkungan sekitar melalui medan listrik yang lemah. Dengan panjang tubuh mencapai 35 cm di alam liar, ikan ini biasanya tumbuh lebih kecil dalam akuarium, sekitar 25 cm. Ikan hidung gajah juga dikenal sebagai hewan nokturnal, lebih aktif dalam kondisi gelap, dan memiliki rentang hidup antara 6 hingga 10 tahun.
ELEPHANTNOSE FISH, LOW SOURCE OF ELECTRIC
The elephant nose fish, or Gnathonemus petersii in its scientific name, is a unique species of fish native to the rivers of West and Central Africa. Its distinctive feature lies in the shape of its mouth that resembles an elephant’s trunk, which serves to forage for food such as worms and insects at the bottom of muddy waters. These fish have electrolocation abilities, allowing them to detect prey and their surroundings through weak electric fields. With a body length of up to 35cm in the wild, these fish usually grow smaller in aquariums, at around 25cm. Elephant nosefish are also known to be nocturnal, more active in dark conditions, and have a life span of between 6 to 10 years.
