Ibis Roko-roko: Burung Gemerlap Penghuni Lahan Basah
Plegadis falcinellus, umumnya dikenal sebagai ibis rokoroko, adalah spesies burung air yang termasuk dalam famili Threskiornithidae. Burung ini didistribusikan secara luas di seluruh dunia dan menunjukkan karakteristik dan perilaku yang menarik.
Morfologi dan Perilaku
Burung berukuran sedang ini memiliki penampilan yang khas. Ia memiliki paruh panjang melengkung ke bawah, leher panjang, dan bulu gelap dengan warna metalik yang tampak mengilap di bawah sinar matahari. Selama musim kawin, orang dewasa mengembangkan bulu berwarna kastanye yang kaya di leher dan punggung mereka.
Habitat dan Makanan
Ibis rokoroko memiliki distribusi global, menghuni berbagai wilayah termasuk Eropa, Afrika, Asia, Australia, dan Amerika. Di Indonesia dapat ditemukan di beberapa lokasi, terutama di lahan basah, rawa, persawahan, dan daerah pantai yang dangkal.
Makanan utama ibis rokoroko adalah invertebrata seperti serangga, krustasea, dan cacing. Mereka mencari makan dengan memasukkan paruh panjang mereka ke dalam lumpur atau air dangkal, mencari mangsa. Di Indonesia, mereka dapat diamati mencari makan di berbagai ekosistem lahan basah, termasuk hutan bakau dan sawah yang luas.
Ancaman
Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), ibis rokoroko diklasifikasikan sebagai spesies “Least Concern.” Populasinya tampak stabil, dan memiliki distribusi yang luas. Namun, populasi lokal tertentu mungkin menghadapi ancaman karena hilangnya habitat, polusi, dan perburuan.
Fakta Unik
Selama musim kawin, yang bervariasi tergantung wilayahnya, ibis rokoroko membentuk koloni bersarang di pohon atau alang-alang yang dekat dengan sumber air. Mereka membangun sarang seperti platform yang terbuat dari ranting, rumput, dan tumbuh-tumbuhan lainnya. Betina biasanya bertelur 2-4 butir, yang dierami oleh kedua induknya. Setelah menetas, anak ibis diasuh oleh kedua induknya dan akhirnya menjadi dewasa setelah sekitar empat minggu. Di Indonesia, Plegadis falcinellus lebih dikenal dengan sebutan “ibis rokoroko” atau “ibis hitam.” Dia diamati di berbagai bagian negara, termasuk pulau Jawa, Sumatra, dan Bali. Ia juga dapat ditemukan di Sulawesi, Kalimantan, dan Papua. Habitat lahan basah yang beragam di negara ini menyediakan lingkungan yang cocok untuk burung-burung ini, memungkinkan mereka berkembang dan berkontribusi pada keseimbangan ekosistem.