Elang laut perut putih

Elang laut dada putih (Haliaeetus leucogaster)

Judul : Mesin Terbang Sang Penjelajah Angkasa

Ringkasan :

Elang-laut dada putih (Haliaeetus leucogaster)  dijuluki “mesin terbang” julukan itu bukannya tanpa alasan. Dengan bentangan sayap sepanjang tiga meter, burung laut terbesar ini sanggup terbang hingga kecepatan 115 kilometer per jam. Mempunyai panjang tubuh 70–85 cm, rentang sayap 178–218 cm dengan berat tubuh jantan 1,8 – 2,9 kg dan betina 2,5 – 3,9 kg.

Mofologi dan Perilaku :

Dewasa, memiliki kepala, dada, bulu di bawah sayap, dan ekor berwarna putih. Bagian atas berwarna abu-abu dan bulu terbang di bawah sayap berwarna hitam kontras dengan bulu putih. Saat terbang, ekornya yang pendek tampak berbentuk baji dan sayapnya terangangkat ke atas membentuk huruf V. Saat masih muda atau juvenile, berwarna coklat seperti elang bondol muda. Biasanya Haliaeetus leucogaster  bertelur 1 – 2 butir. Cara berburu Haliaeetus leucogaster  yaitu terbang berputar sambil mengawasi permukaan air dan seketika akan meluncur ke mangsanya begitu mangsa terlihat. Menangkap mangsanya menggunakan kakinya yang kuat kemudian membawa mangsanya terbang.

Habitat dan Makanan :

Haliaeetus leucogaster  sering ditemukan di hutan bakau, hutan dataran rendah, dan hutan pegunungan. Mereka menggunakan pohon tinggi untuk membangun sarang dan bertengger. Haliaeetus leucogaster  menyukai daerah perairan seperti sungai, danau, dan rawa. Mereka mencari makan di sekitar air, Elang laut perut putih adalah karnivora oportunistik dan memakan berbagai macam hewan mangsa. Ia sering menangkap ikan dengan terbang rendah di atas air dan menggenggamnya dengan cakarnya. Ikan mangsa utama biasanya adalah lele dan barramundi. dan elang sering berburu spesimen kecil dan besar, yang panjangnya bisa melebihi 50 cm.

Ancaman :

Haliaeetus leucogaster adalah burung pemangsa yang megah dan ikonik di Indonesia. Namun, populasinya mengalami penurunan drastis akibat hilangnya habitat serta perburuan dan perdagangan ilegal. Karena itu, perlindungan dan pemahaman lebih lanjut tentang spesies ini sangat penting.

Fakta unik :

Haliaeetus leucogaster  muda pada tahun pertamanya sebagian besar berwarna coklat, dengan bulu bergaris krem ​​​​pucat di area kepala, leher, dan tengkuk.  Bulunya menjadi lebih dipenuhi warna putih hingga mencapai bulu dewasa lengkap pada tahun keempat atau kelima. Spesies ini berkembang biak sejak usia sekitar enam tahun dan seterusnya.

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara