Elang ikan kepala kelabu
NAMA | NAME
ELANG-IKAN KEPALA KELABU
GREY-HEADED FISH-EAGLE
(Icthyophaga ichthyaetus)
TAKSONOMI | TAXONOMY
Kerajaan Animalia
Filum Chordata
Kelas Aves
Ordo Accipitriformes
Famili Accipitridae
Genus Ichtyophaga
Icthyophaga ichthyaetus, umumnya dikenal sebagai elang-ikan kepala kelabu, adalah burung pemangsa yang megah dari famili Accipitridae. Dia didistribusikan secara luas di anak benua India, Asia Tenggara, dan sebagian Oseania, termasuk Indonesia. Spesies ini dikenal karena penampilannya yang mencolok, keterampilan berburu yang mengesankan, dan kedekatannya dengan habitat perairan. Seperti namanya, burung ini memiliki kepala berwarna abu-abu yang khas, kontras dengan tubuh dan sayapnya yang berwarna cokelat tua. Ia memiliki paruh yang kuat, mata kuning, dan cakar yang kuat dan melengkung yang membantu menangkap dan mencengkeram ikan, sumber makanan utamanya.
Icthyophaga ichthyaetus, commonly known as the grey-headed fish-eagle, is a majestic bird of prey belonging to the family Accipitridae. It is widely distributed across the Indian subcontinent, Southeast Asia, and parts of Oceania, including Indonesia. This species is known for its striking appearance, impressive hunting skills, and its close association with aquatic habitats. As the name suggests, this bird has a distinctive grey head, contrasting with its dark brown body and wings. It features a powerful beak, yellow eyes, and strong, curved talons that aid in catching and gripping fish, its primary food source.
DISTRIBUSI DAN HABITAT | DISTRIBUTION AND HABITAT
Elang-ikan kepala kelabu dapat ditemukan di berbagai wilayah Indonesia, antara lain Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Dia biasanya menghuni berbagai habitat air tawar dan pesisir seperti danau, sungai, muara, dan hutan bakau.
The grey-headed fish-eagle is found in various regions of Indonesia, including Sumatra, Java, Borneo, and Sulawesi. It typically inhabits a range of freshwater and coastal habitats such as lakes, rivers, estuaries, and mangroves.
DIET DAN NUTRISI | DIET AND NUTRITION
Elang-ikan kepala kelabu adalah pemburu terampil pemakan ikan, yang merupakan bagian penting dari makanannya. Ia memiliki penglihatan yang tajam dan dapat melihat ikan dari ketinggian yang cukup tinggi sambil melayang di udara. Setelah menemukan mangsanya, ia menukik ke bawah, menjulurkan kaki dan cakarnya untuk menangkap ikan dari permukaan air. Spesies ini memiliki beberapa adaptasi yang memungkinkannya berkembang di lingkungan perairan. Cakarnya yang besar dan melengkung membantunya menangkap ikan yang licin, sementara cakarnya yang panjang dan tajam memberikan cengkeraman yang kuat. Selain itu, elang-ikan kepala kelabu memiliki bulu berminyak khusus yang membantu menolak air dan mempertahankan daya apung.
The grey-headed fish-eagle is a skilled hunter that primarily feeds on fish, which make up a significant portion of its diet. It has sharp eyesight and can spot fish from considerable heights while soaring in the air. Once it locates its prey, it swoops down, extending its legs and talons to catch the fish from the water’s surface. This species has several adaptations that enable it to thrive in aquatic environments. Its large, curved talons help it grasp slippery fish, while its long, sharp claws provide a firm grip. Additionally, the grey-headed fish-eagle has specialized oily feathers that help repel water and maintain buoyancy.
SIFAT UTAMA DAN FAKTA UNIK | KEY TRAITS AND FUN FACTS
Elang-ikan kepala kelabu memiliki panggilan khas yang terdiri dari serangkaian siulan dan getaran bernada tinggi. Vokalisasi ini digunakan untuk pertahanan teritorial, komunikasi antar pasangan, dan mungkin untuk menemukan satu sama lain di kawasan hutan lebat. Elang-ikan kepala kelabu membangun sarangnya yang besar, sering disebut sebagai “eyrie,” di dekat badan air, seperti pohon yang menghadap ke sungai atau danau. Sarangnya terbuat dari ranting dan bahan tanaman lainnya dan biasanya digunakan kembali dan diperluas selama bertahun-tahun. Pasangan kawin sering berpasangan seumur hidup dan menghasilkan satu hingga dua telur setiap musim kawin.
The grey-headed fish-eagle has a distinctive call consisting of a series of high-pitched whistles and trills. These vocalizations are used for territorial defense, communication between mates, and possibly for locating each other in dense forested areas. The grey-headed fish-eagle constructs its large nest, often referred to as an “eyrie,” near water bodies, such as trees overlooking rivers or lakes. The nest is made of sticks and other plant materials and is usually reused and expanded over the years. Breeding pairs often mate for life and produce one to two eggs per breeding season.
STATUS KONSERVASI | CONSERVATION STATUS
Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), elang-ikan kepala kelabu saat ini terdaftar sebagai “Hampir Terancam” punah. Populasinya menurun karena hilangnya habitat, polusi, dan gangguan terhadap tempat bersarang. Upaya konservasi sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup jangka panjang spesies ini.
According to the International Union for Conservation of Nature (IUCN), the grey-headed fish-eagle is currently listed as “Near Threatened.” Its population is decreasing due to habitat loss, pollution, and disturbance to nesting sites. Conservation efforts are crucial to ensuring the long-term survival of this species.