Ekosistem Tanah Gambut
Pengertian Lahan Gambut
Lahan gambut adalah lahan basah dengan lapisan tanah berair yang terdiri dari bahan tanaman mati dan membusuk. Tanah gambut terbentuk dari akumulasi bahan organik yang terdekomposisi secara perlahan dalam kondisi yang jenuh air dan minim oksigen. Lahan gambut sering ditemukan di kawasan tropis dan subtropis di dunia. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki lahan gambut terluas di dunia.
Fungsi Lahan Gambut
Ada beberapa fungsi lahan gambut, antara lain:
- Membantu Kestabilan Iklim
Tanah gambut mampu menyerap karbon dalam jumlah yang sangat besar. Jumlah karbon yang bisa diserap oleh tanah gambut adalah 57 gigaton. Jumlah tersebut 20 kali lebih tinggi dibandingkan kemampuan menyerap karbon oleh hutan maupun jenis tanah lainnya
- Menjaga Lingkungan dari Banjir
Tanah gambut dapat menampung air sebanyak 450% sampai dengan 850% dari bobot kering, yang kira-kira 90% dari volume airnya. Daya serap tanah gambut yang tinggi tersebut bermanfaat untuk menjaga lingkungan dari dampak buruk banjir.
- Meningkatkan Kondisi Perekonomian
Fungsi tanah gambut yang satu ini berkaitan dengan kesuburan lahan yang tinggi, sehingga bisa dijadikan tempat untuk membudidayakan tanaman semusim. Contoh tanaman semusim yang bisa dibudidayakan adalah padi, kedelai, jagung, hingga ubi kayu.
- Tempat Tinggal Aneka Ragam Hayati
Lahan gambut juga menjadi habitat alami dan menciptakan ekosistem dari keanekaragaman hayati yang ada. Banyak hewan dan tumbuhan yang tinggal serta berkembang biak di lahan gambut.
Ekosistem Lahan Gambut
Ekosistem lahan gambut merupakan salah satu ekosistem unik yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Ekosistem ini sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk di Indonesia yang memiliki salah satu lahan gambut terluas di dunia.
Ciri khas tanah gambut adalah sifatnya yang asam, rendah unsur hara, dan mampu menyimpan air dalam jumlah besar. Vegetasi khas yang tumbuh di ekosistem ini antara lain pohon ramin (Gonystylus bancanus), jelutung (Dyera costulata), serta berbagai jenis pakis dan palem rawa. Keanekaragaman hayati di ekosistem gambut juga sangat tinggi, menjadikannya rumah bagi banyak spesies endemik, termasuk ikan air tawar yang telah beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang ekstrem.
Ikan air tawar yang hidup di perairan gambut umumnya memiliki toleransi tinggi terhadap kondisi air yang asam dan rendah oksigen. Beberapa spesies ikan yang sering ditemukan di ekosistem ini antara lain ikan gabus (Channa striata), ikan betok (Anabas testudineus), ikan lele (Clarias spp.), serta ikan seluang (Rasbora spp.). Beberapa di antaranya memiliki kemampuan bernapas langsung dari udara, sehingga dapat bertahan di lingkungan dengan kadar oksigen rendah.
Selain sebagai habitat bagi berbagai jenis ikan, ekosistem lahan gambut juga berperan dalam siklus hidrologi dan penyimpanan karbon. Gambut yang sehat mampu menyerap dan menyimpan air dalam jumlah besar, sehingga membantu mencegah banjir di musim hujan dan menyediakan cadangan air di musim kemarau. Selain itu, tanah gambut merupakan penyimpan karbon yang sangat besar, sehingga keberadaannya berkontribusi dalam mengurangi dampak pemanasan perubahan iklim global.
Ancaman terhadap Lahan Gambut
Meskipun perannya yang penting bagi ekosistem alam dan manusia, lahan gambut juga menghadapi ancaman. Tercatat lahan gambut sudah mengalami degradasi di 177 negara. Degradasi tersebut akibat drainase di daerah tropis untuk pertanian, peternakan, dan perkebunan kelapa sawit. Pencairan lapisan tanah beku permanen akibat perubahan iklim merupakan faktor kunci lain dalam degradasi yang tepat.
Akibat yang bisa ditimbulkan dari degradasi lahan gambut bisa bermacam-macam dan membahayakan. Karena lahan gambut memiliki kemampuan menyerap dan menyimpan air yang sangat tinggi, maka banjir dan kekeringan akan mudah terjadi jika lahan gambut tidak ada. Tentunya ini akan berpengaruh bagi perekonomian masyarakat yang tinggal di pedesaan yang sebagian besar berprofesi sebagai petani atau peternak. Dunia juga akan mengalami dampak besar dari perubahan iklim jika lahan gambut hilang karena tanah gambut memiliki kemampuan menyerap karbon yang tinggi. Sementara itu, ribuan spesies tanaman dan hewan akan kehilangan habitatnya jika lahan gambut mengalami degradasi besar-besaran.
Melindungi Lahan Gambut
Mengetahui pentingnya lahan gambut, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk melindungi lahan gambut, antara lain:
- Melakukan penanaman kembali hutan gambut yang telah terdegradasi
- Jangan membuat kanal buatan di sekitar lahan gambut agar lahan gambut selalu dalam keadaan basah
- Menanam tanaman campuran seperti tanaman agroforestri, contoh nanas, karet,kelapa, dan lain-lain. Tujuannya adalah menjadikan lahan gambut sebagai sumber ekonomi atau penghasilan masyarakat yang berkelanjutan
- Melakukan sosialisasi secara terus menerus kepada masyarakat tentang pentingnya lahan gambut dan cara menjaganya
Referensi:
- Mutu Internasional. “Lahan Gambut: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Ciri”
- Putri, Vera Norfianti., Yuliani, Hadma., Santiani, Santiani. 2025. “Analisis Literatur: Pembelajaran IPA Integrasi Lahan Gambut”. Jurnal Sains dan Edukasi Sains, 8(1)
- UN Environment Programme. 2024. “Degradasi Lahan Gambut di 177 Negara, Membahayakan Target Iklim”
- Unit Penunjang Akademik Lingkungan Lahan Basah. “Mengenal Lahan Gambut”
- Yayasan Palung. 2017. “Ini Cara yang Bisa Kita Lakukan untuk Melindungi, Menjaga dan Memelihara Lahan Gambut”