Cuvier’s Dwarf Caiman

 

Cuvier's True Dwarf Caiman – Reptile Pets Direct

SATWA MISTERIUS SUNGAI AMAZON 

Ukuran rata-rata satwa ini hanya mencapai panjang 1,6 meter dan berat 7 kg. Caiman Cuvier ini dinamai berdasarkan ahli ilmu hewan asal Prancis bernama Georges Cuvier. Habitatnya meliputi hutan dan sungai Amazon di Amerika Selatan. Mereka jarang terlihat di siang hari karena merupakan spesies yang nokturnal atau biasanya aktif di malam hari untuk berburu makanannya yang berupa ikan, serangga, krustasea dan hewan kecil.

CUVIER’S DWARF CAIMAN

1. Distribusi & Habitat

  • Asal: Amerika Selatan (terutama di wilayah Amazon dan Orinoco).

  • Negara Ditemukan: Brasil, Kolombia, Venezuela, Ekuador, Peru, Bolivia, Guyana, Suriname, dan Guyana Prancis.

  • Habitat: Sungai kecil, anak sungai, rawa, dan hutan hujan tropis yang tergenang air, terutama dengan aliran air yang jernih dan berbatu.

2. Morfologi

  • Panjang Dewasa: Jantan ± 1,3–1,5 meter, betina lebih kecil ± 1,2 meter.

  • Berat: Sekitar 6–7 kg.

  • Ciri Khas:

    • Memiliki sisik keras dan kasar (terutama di punggung).

    • Kepala relatif pendek dan lebar.

    • Warna tubuh cokelat kehitaman dengan mata keemasan dan garis-garis gelap di bawah mata.

3. Perilaku

  • Aktif di malam hari (nokturnal)

  • Cukup pemalu dan menyendiri, lebih sering menghindari manusia dibanding spesies kaiman lainnya.

  • Menggali liang atau menggunakan rongga alami sebagai tempat perlindungan.

4. Makanan

  • Juvenil: Serangga, krustasea, katak, dan ikan kecil.

  • Dewasa: Ikan, amfibi, reptil kecil, burung, mamalia kecil, bahkan bangkai.

  • Memiliki gigitan yang kuat untuk ukuran tubuhnya.

5. Reproduksi

  • Musim kawin terjadi saat musim hujan.

  • Betina membuat sarang dari vegetasi dan tanah.

  • Bertelur antara 10–25 butir, yang menetas sekitar 3 bulan kemudian.

  • Induk betina akan menjaga telur dan membantu anak-anak keluar dari sarang saat menetas.


Fakta Menarik

  1. Spesies buaya terkecil di dunia!
    Cuvier’s dwarf caiman adalah anggota terkecil dari keluarga buaya (Crocodylia).

  2. Pelindung alami dari predator
    Sisik punggungnya yang keras berfungsi seperti “zirah”, memberikan perlindungan dari predator, termasuk jaguar dan anakonda.

  3. Sangat sulit diamati di alam liar
    Karena sifatnya yang sangat tertutup dan habitatnya yang terpencil, hewan ini jarang terlihat oleh manusia.

  4. Nama ilmiahnya berasal dari seorang naturalis Prancis
    “Cuvier” diambil dari nama Georges Cuvier, seorang ahli zoologi dan paleontologi ternama dari abad ke-19.

  5. Paleosuchus = “buaya purba”
    Nama genus ini mengacu pada penampilan mereka yang lebih “primitif” dibanding buaya modern lainnya.

  6. Mampu memanjat dan mendaki medan curam
    Kakinya yang kuat dan tubuh yang ringan membuat mereka mampu menjelajahi wilayah yang sulit bagi kebanyakan buaya.

 

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara