Cucak Janggut

Cucak Janggut: Rahasia di Balik Keunikan Cucak Janggut

Alophoixus bres, atau yang lebih dikenal sebagai burung Cucak Janggut, adalah spesies burung yang menarik dan unik. Burung ini, dengan penampilannya yang sederhana namun elegan, dan perilakunya yang misterius, telah menarik perhatian banyak peneliti dan pecinta burung. Namun, di balik keindahannya, burung ini menghadapi ancaman serius yang bisa mengakhiri keberadaannya.

Morfologi dan Perilaku

Cucak Janggut adalah burung berukuran sedang dengan panjang mencapai 22 cm. Warna tubuhnya tampak kecokelatan dengan bagian atas tubuh berwarna cokelat zaitun dan bagian bawah berwarna kuning. Tenggorokan dan dagunya berwarna putih terang, sementara pipinya berwarna abu-abu. Ekor burung ini berwarna cokelat kemerah-merahan.

Burung ini hidup sendirian atau berpasangan. Mereka juga kadang bergabung dengan kelompok campuran.

Habitat dan Makanan

Habitat alami cucak janggut adalah hutan lembab subtropis atau tropis di dataran rendah dan hutan lembab subtropis atau tropis di pegunungan. Spesies ini dapat ditemukan di Java dan Bali. Diet cucak janggut terdiri dari serangga dan buah-buahan. Mereka memakan berbagai jenis serangga seperti ulat, kupu-kupu, ngengat, larva kumbang, cicada, jangkrik, belalang, dan lalat buah tephritid. Selain itu, mereka juga memakan buah-buahan seperti mangir, lempeni, dan senggani.

Ancaman

Cucak Janggut, terdaftar sebagai spesies yang berstatus “Endangered” atau terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN). Populasi burung ini diduga mengalami penurunan yang sangat cepat akibat eksploitasi berat untuk perdagangan burung ilegal.

Fakta Unik

Salah satu fakta unik tentang Cucak Janggut adalah cara mereka membuat sarang. Mereka membuat sarang berbentuk cawan dari serpihan tanaman dan menyamarkannya dengan lumut. Sarang tersebut biasanya dibuat di pohon melinjo, coklat, dan mahoni.

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara