Centipede dan Millipede – Si Kaki Banyak yang Menakjubkan

Mengenal Lebih Dekat Centipede dan Millipede – Si Kaki Banyak yang Menakjubkan

Di sudut-sudut gelap hutan, di bawah bebatuan, atau bahkan di kebun belakang rumah, dua makhluk kecil seringkali luput dari perhatian kita: centipede (kelabang) dan millipede (luwing). Meski sering dianggap serupa karena memiliki banyak kaki, keduanya sebenarnya sangat berbeda, baik dari segi ciri fisik, perilaku, maupun peran mereka dalam ekosistem. Mari kita telusuri lebih dalam tentang dunia kedua arthropoda yang menarik ini.

Centipede: Si Pemburu Cepat yang Mematikan

Centipede, atau yang sering disebut kelabang, adalah predator ganas dalam dunia serangga. Nama “centipede” berasal dari bahasa Latin centi (seratus) dan pedis (kaki), meskipun faktanya, centipede tidak selalu memiliki seratus kaki. Jumlah kaki mereka bervariasi, mulai dari 30 hingga 354 pasang, tergantung pada spesiesnya. Setiap segmen tubuh centipede memiliki satu pasang kaki, dan kaki pertama mereka termodifikasi menjadi sepasang taring berbisa yang disebut forcipules. Taring inilah yang menjadi senjata utama mereka untuk melumpuhkan mangsa.

Ciri khas centipede adalah tubuhnya yang pipih dan memanjang, memungkinkan mereka bergerak dengan cepat dan gesit. Mereka adalah pemburu nokturnal yang mengandalkan kecepatan dan racun untuk menangkap mangsa seperti serangga, laba-laba, bahkan hewan kecil seperti kadal atau tikus. Racun yang mereka miliki cukup kuat untuk melumpuhkan mangsa, tetapi bagi manusia, gigitan centipede biasanya hanya menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan kemerahan, kecuali pada spesies yang sangat beracun seperti Scolopendra subspinipes.

Centipede hidup di berbagai habitat, mulai dari hutan tropis, gurun, hingga daerah perkotaan. Mereka lebih suka tempat yang lembab dan gelap, seperti di bawah batu, kayu busuk, atau di dalam tanah. Meski terlihat menyeramkan, centipede memainkan peran penting dalam mengendalikan populasi serangga dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Millipede: Si Pemakan Sampah yang Ramah

Berbeda dengan centipede, millipede atau luwing adalah makhluk yang lebih santai dan tidak agresif. Nama “millipede” berasal dari bahasa Latin mille (seribu) dan pedis (kaki), meskipun tidak ada millipede yang benar-benar memiliki seribu kaki. Spesies dengan kaki terbanyak, Eumillipes persephone, memiliki sekitar 1.306 kaki, tetapi kebanyakan millipede memiliki antara 40 hingga 400 kaki. Setiap segmen tubuh millipede memiliki dua pasang kaki, yang membedakannya dari centipede.

Tubuh millipede lebih silindris dan kokoh, dengan cangkang keras yang melindungi mereka dari predator. Ketika merasa terancam, millipede tidak akan menyerang seperti centipede, melainkan menggulung tubuhnya menjadi spiral rapat. Beberapa spesies juga mengeluarkan cairan beracun atau berbau menyengat dari kelenjar khusus di sisi tubuh mereka untuk mengusir predator. Cairan ini mengandung senyawa kimia seperti hidrogen sianida, yang bisa berbahaya bagi hewan kecil tetapi umumnya tidak berbahaya bagi manusia.

Millipede adalah detritivor, artinya mereka memakan bahan organik yang membusuk, seperti daun mati, kayu lapuk, dan sisa-sisa tanaman. Dengan melakukan ini, millipede berperan penting dalam proses dekomposisi dan daur ulang nutrisi di alam. Mereka membantu memperkaya tanah dengan mengurai bahan organik menjadi humus, yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman.

Perbedaan Utama Centipede dan Millipede

Meski sekilas terlihat mirip, centipede dan millipede memiliki perbedaan mendasar:

  1. Jumlah Kaki per Segmen: Centipede memiliki satu pasang kaki per segmen, sedangkan millipede memiliki dua pasang kaki per segmen.
  2. Bentuk Tubuh: Centipede memiliki tubuh pipih dan fleksibel, sementara millipede memiliki tubuh silindris dan lebih kaku.
  3. Perilaku: Centipede adalah predator agresif, sedangkan millipede adalah pemakan sampah yang pasif.
  4. Pertahanan Diri: Centipede mengandalkan racun dan kecepatan, sementara millipede menggulung tubuh dan mengeluarkan cairan beracun.

Peran Mereka dalam Ekosistem

Baik centipede maupun millipede memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan alam. Centipede membantu mengendalikan populasi serangga dan hewan kecil lainnya, sehingga mencegah ledakan populasi yang bisa merusak ekosistem. Sementara itu, millipede berperan sebagai “petugas kebersihan” alam, mengurai bahan organik dan mengembalikan nutrisi ke tanah.

Keduanya juga menjadi bagian dari rantai makanan. Centipede dimangsa oleh burung, katak, dan mamalia kecil, sedangkan millipede sering menjadi santapan tikus, landak, dan beberapa jenis burung. Meski sering dianggap menjijikkan oleh manusia, keberadaan mereka sangat vital bagi kelangsungan hidup banyak makhluk lain.

Fakta Menarik tentang Centipede dan Millipede

  1. Ukuran yang Bervariasi: Centipede terbesar, Scolopendra gigantea, bisa mencapai panjang 30 cm, sementara millipede terbesar, Archispirostreptus gigas, bisa tumbuh hingga 38 cm.
  2. Umur Panjang: Millipede bisa hidup hingga 10 tahun, sementara centipede umumnya hidup 3-6 tahun.
  3. Regenerasi: Millipede memiliki kemampuan regenerasi yang luar biasa. Jika kehilangan kaki, mereka bisa menumbuhkannya kembali saat berganti kulit.
  4. Kecepatan: Centipede adalah salah satu arthropoda tercepat, mampu berlari hingga 40 cm per detik.

Kesimpulan

Centipede dan millipede mungkin terlihat menyeramkan bagi sebagian orang, tetapi mereka adalah makhluk yang menakjubkan dengan peran penting dalam ekosistem. Centipede, si pemburu cepat, membantu mengendalikan populasi serangga, sementara millipede, si pemakan sampah, menjaga kebersihan alam dengan mengurai bahan organik. Keduanya adalah contoh nyata betapa setiap makhluk, sekecil apa pun, memiliki peran yang tak tergantikan dalam menjaga keseimbangan alam. Jadi, lain kali Anda melihat centipede atau millipede, jangan buru-buru mengusirnya. Mereka mungkin sedang melakukan tugas penting untuk menjaga lingkungan kita tetap sehat dan seimbang.

 

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara