Nama umum: Cendrawasih Manukodia Kilap
Nama ilmiah: Manucodia ater
Famili: Paradisaeidae
Asal habitat: Wilayah Papua dan pulau-pulau sekitarnya seperti Kepulauan Aru dan bagian utara Australia
Ukuran: 36 cm
Harapan hidup: 5 hingga 10 tahun
Ciri-Ciri dan Morfologi
Cendrawasih Manukodia Kilap memiliki penampilan yang khas yaitu bulu hitam berkilau dengan pantulan warna hijau atau kebiruan metalik saat terkena cahaya. Lehernya agak melengkung, dan matanya berwarna merah mencolok, memberi kesan tajam dan elegan. Tidak ada perbedaan mencolok antara jantan dan betina, sebuah ciri yang cukup jarang di antara burung cendrawasih.
Habitat dan Perilaku
Burung ini lebih sering ditemukan di kanopi hutan, tempat ia bersarang dan mencari makan. Berbeda dari cendrawasih lain yang dikenal karena tarian dan atraksi jantan, Manucodia ater bersifat monogami, dan jantan ikut membantu membangun sarang serta mengasuh anak. Ia bukan tipe burung yang vokal setiap saat, namun memiliki panggilan yang cukup keras dan khas saat berkomunikasi.
Pola Makan
Manucodia ater adalah burung frugivora, artinya makanannya sebagian besar terdiri dari buah-buahan hutan tropis, terutama buah ara. Namun, burung ini juga kadang memakan serangga kecil atau artropoda lain sebagai tambahan protein. Perannya sebagai penyebar biji membuatnya penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan.
Fakta Menarik
-
Berbeda dengan banyak burung cendrawasih yang mencolok dan penuh gaya, Manucodia ater justru tampil sederhana namun elegan, menunjukkan bahwa keindahan tidak selalu harus berlebihan.
-
Ia adalah salah satu dari sedikit burung cendrawasih yang berpasangan seumur hidup, memperlihatkan pola hidup yang stabil dan setia.
-
Suara panggilannya terdengar seperti dentuman dalam atau serak-serak berat, cukup unik dan mudah dikenali oleh pengamat burung berpengalaman.