Biawak Pohon Hitam

Biawak Pohon Hitam

NAMA | NAME

BIAWAK POHON HITAM

BLACK TREE MONITOR

(Varanus beccarii)

TAKSONOMI | TAXONOMY

Kerajaan Animalia Kingdom

Filum Chordata Phylum

Kelas Reptilia Class

Ordo Squamata Order

Famili Varanidae Family

Genus Varanus Genus

Varanus beccarii, umumnya dikenal sebagai biawak pohon hitam, adalah spesies kadal yang termasuk dalam famili Varanidae. Reptil yang memesona ini berasal dari Maluku. Ia dikenal karena penampilannya yang mencolok, perilakunya yang unik, dan kedekatannya dengan hutan hujan lebat di Indonesia. Biawak pohon hitam adalah biawak berukuran sedang, dengan dewasa biasanya berukuran panjang sekitar 90-120 cm. Dikenal karena warna hitam legamnya yang indah, yang membantunya berbaur dengan bayang-bayang kanopi hutan lebat. Tubuhnya ramping dan memanjang, serta memiliki ekor yang panjang, yang membantu keseimbangan saat memanjat pohon. Nama ilmiah Varanus beccarii merupakan penghormatan kepada naturalis Italia Odoardo Beccari, yang memberikan kontribusi signifikan pada bidang botani dan zoologi.

Varanus beccarii, commonly known as the black tree monitor, is a species of lizard belonging to the Varanidae family. This fascinating reptile is native to the Moluccas. It is known for its striking appearance, unique behaviors, and its close association with the lush rainforests of Indonesia. The black tree monitor is a medium-sized monitor lizard, with adults typically measuring around 90-120 cm in length. It is known for its beautiful jet-black coloration, which helps it blend in with the shadows of the dense forest canopy. Its body is slender and elongated, and it has a long tail, which aids in balance while climbing trees. The scientific name Varanus beccarii is a tribute to the Italian naturalist Odoardo Beccari, who made significant contributions to the field of botany and zoology.

DISTRIBUSI DAN HABITAT | DISTRIBUTION AND HABITAT

Biawak pohon hitam merupakan hewan endemik Indonesia, khususnya terdapat di Maluku. Dalam wilayah ini, ia menghuni hutan hujan lebat, lebih menyukai daerah dengan vegetasi lebat dan tutupan pohon yang luas.

The black tree monitor is endemic to Indonesia, specifically found in the Moluccas. Within this range, it inhabits the dense rainforests, preferring areas with dense vegetation and ample tree cover.

DIET DAN NUTRISI | DIET AND NUTRITION

Biawak pohon hitam adalah karnivora dan terutama memakan berbagai hewan kecil yang ditemukan di habitatnya. Makanan mereka meliputi serangga, laba-laba, reptil kecil, burung, dan telurnya. Mereka adalah pemburu yang terampil dan menggunakan gigi tajam dan rahang yang kuat untuk menangkap dan memakan mangsanya.

Black tree monitors are carnivorous and primarily feed on a variety of small animals found in their habitat. Their diet includes insects, spiders, small reptiles, birds, and their eggs. They are skilled hunters and use their sharp teeth and powerful jaws to catch and consume their prey.

SIFAT UTAMA DAN FAKTA UNIK | KEY TRAITS AND FUN FACTS

Biawak pohon hitam merupakan hewan arboreal, menghabiskan sebagian besar hidupnya di pepohonan. Cakarnya yang panjang dan tajam serta anggota tubuhnya yang kuat memungkinkannya memanjat dengan gesit dan menavigasi melalui dahan pohon dengan mudah. Dia beradaptasi dengan baik untuk gaya hidup arboreal, dengan ekor yang dapat memegang yang berfungsi sebagai anggota tubuh tambahan, memberikan stabilitas saat bergerak.

The black tree monitor is predominantly arboreal, spending a significant portion of its life in trees. Its long, sharp claws and strong limbs enable it to climb with agility and navigate through the tree branches with ease. It is well-adapted for an arboreal lifestyle, with a prehensile tail that acts as an additional limb, providing stability while moving.

STATUS KONSERVASI | CONSERVATION STATUS

Biawak pohon hitam terdaftar sebagai “Data Kurang” di International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List. Ancaman utama terhadap populasinya termasuk hilangnya habitat karena penggundulan hutan, serta pengumpulan ilegal untuk perdagangan hewan peliharaan. Upaya sedang dilakukan untuk melindungi habitat aslinya dan mengatur perdagangan spesies ini untuk memastikan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang.

The black tree monitor is listed as “Data Deficient” on the International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List. The primary threats to its population include habitat loss due to deforestation, as well as illegal collection for the pet trade. Efforts are being made to protect its natural habitat and regulate the trade of this species to ensure its long-term survival.

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara