Biawak Merak

Biawak Merak

NAMA | NAME

BIAWAK MERAK

PEACOCK MONITOR

(Varanus auffenbergi)

TAKSONOMI | TAXONOMY

Kerajaan Animalia Kingdom

Filum Chordata Phylum

Kelas Reptilia Class

Ordo Squamata Order

Famili Varanidae Family

Genus Varanus Genus

Varanus auffenbergi, umumnya dikenal sebagai biawak merak, adalah spesies biawak asli Pulau Rote di Indonesia. Biawak ini dinamai berdasarkan warna dan pola yang indah pada kulitnya, menyerupai bulu burung merak. Nama ilmiahnya diberikan untuk menghormati herpetologis Amerika Serikat Walter Auffenberg. Dia memiliki tubuh yang ramping dan ekor yang panjang dan dapat memegang yang membantu keseimbangan dan memanjat. Pewarnaannya bervariasi, tetapi umumnya terdiri dari garis-garis cokelat tua atau kehitaman dengan bintik-bintik dan garis-garis kuning atau kehijauan pucat. Biawak merak dewasa berukuran relatif kecil dibandingkan spesies biawak lainnya. Mereka biasanya mencapai panjang total sekitar 70 cm, dengan ekornya kira-kira dua pertiga dari panjang keseluruhannya.

Varanus auffenbergi, commonly known as the peacock monitor, is a species of monitor lizard native to the island of Rote in Indonesia. Its scientific name was given to honor American herpetologist Walter Auffenberg. This monitor lizard is named after the beautiful coloration and pattern on its skin, resembling the feathers of a peacock. It has a slender body and a long, prehensile tail that aids in balance and climbing. The coloration varies, but generally consists of dark brown or blackish bands with yellow or pale greenish spots and stripes. Adult peacock monitors are relatively small compared to other monitor lizard species. They typically reach a total length of about 70 cm, with the tail accounting for approximately two-thirds of their overall length.

DISTRIBUSI DAN HABITAT | DISTRIBUTION AND HABITAT

Biawak merak endemik di Pulau Rote yang terletak di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Dia menghuni berbagai habitat di pulau itu, termasuk semak belukar dan wilayah pemukiman. Sebagai spesies endemik pulau Rote, biawak merak memiliki makna budaya dan ekologis di Indonesia. Dia mewakili keanekaragaman hayati unik di wilayah tersebut dan berkontribusi pada warisan alam negara secara keseluruhan.

The peacock monitor is endemic to Rote Island, which is located in the East Nusa Tenggara province of Indonesia. It inhabits a range of habitats on the island, including shrublands and urban areas. As an endemic species to Rote island, the peacock monitor holds cultural and ecological significance in Indonesia. It represents the unique biodiversity of the region and contributes to the overall natural heritage of the country.

DIET DAN NUTRISI | DIET AND NUTRITION

Makanan utama biawak merak terdiri dari serangga, vertebrata kecil, dan invertebrata. Mereka diketahui memakan berbagai mangsa, termasuk belalang, kumbang, laba-laba, kadal kecil, dan bahkan mamalia kecil.

The diet of the peacock monitor primarily consists of insects, small vertebrates, and invertebrates. They are known to feed on a variety of prey items, including grasshoppers, beetles, spiders, small lizards, and even small mammals.

SIFAT UTAMA DAN FAKTA UNIK | KEY TRAITS AND FUN FACTS

Biawak ini merupakan hewan arboreal dan menghabiskan banyak waktu di pohon, di mana mereka berburu mangsa dan mencari perlindungan. Mereka adalah pemanjat yang gesit dan dilengkapi dengan cakar yang panjang dan tajam untuk membantu memanjat pohon dan menggali.

These monitors are predominantly arboreal and spend a significant amount of time in trees, where they hunt for prey and seek refuge. They are agile climbers and are equipped with long, sharp claws to aid in climbing trees and digging.

STATUS KONSERVASI | CONSERVATION STATUS

Status konservasi biawak merak saat ini diklasifikasikan sebagai “Terancam” punah menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List. Spesies ini menghadapi beberapa ancaman, termasuk hilangnya habitat dan fragmentasi akibat pertanian dan pengembangan lahan di Pulau Rote.

The conservation status of the peacock monitor is currently classified as “Endangered” according to the International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List. The species faces several threats, including habitat loss and fragmentation due to agriculture and land development on Rote Island.

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara