Nama umum: Betet Kelapa Paruh Besar
Nama ilmiah: Tanygnathus megalorynchos
Famili: Psittaculidae
Asal habitat: Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, dan beberapa pulau di Papua
Ukuran: 38–40 cm
Harapan hidup: 30 tahun atau lebih
Ciri-Ciri dan Morfologi
Burung ini memiliki bulu tubuh hijau terang dengan variasi biru di sayap atau ekor (tergantung subspesies), serta paruh besar berwarna merah-oranye terang yang menjadi ciri khas utamanya. Matanya tampak mencolok, dan sayapnya lebar, memungkinkan terbang jarak jauh dari pulau ke pulau. Betina dan jantan memiliki penampilan yang hampir serupa, membuat identifikasi jenis kelamin agak sulit secara visual.
Habitat dan Perilaku
Betet Kelapa Paruh Besar menyukai hutan dataran rendah, hutan sekunder, tepi hutan, serta daerah dengan pohon tinggi yang rimbun. Ia juga kadang ditemukan di area pertanian atau kebun dekat hutan. Burung ini sering terlihat dalam pasangan atau kelompok kecil, dan dikenal sebagai burung yang cukup tenang dibandingkan nuri lain yang lebih vokal. Ia membangun sarang di lubang pohon dan sangat tergantung pada pohon besar untuk berkembang biak.
Pola Makan
Dietnya terdiri dari buah-buahan, biji-bijian, bunga, dan kadang-kadang nektar. Ia juga bisa mengonsumsi kacang-kacangan dan tunas muda dari pepohonan. Paruh besarnya digunakan untuk membuka kulit keras buah atau memecah biji yang sulit diakses oleh burung lain.
Fakta Menarik
-
Paruhnya yang besar tidak hanya untuk makan, tapi juga digunakan untuk memanjat dan mempertahankan diri.
-
Suaranya lebih pelan dan lembut dibanding banyak jenis betet lain, menjadikannya lebih tenang di alam liar maupun penangkaran.
-
Ia termasuk burung yang cerdas dan dapat dilatih.
-
Populasinya mulai menurun karena perdagangan ilegal dan kerusakan hutan, sehingga beberapa populasi lokal mulai diawasi.
-
Meski punya rentang terbang yang luas, ia lebih sering bertahan di satu area selama musim tertentu, menunjukkan sifat setia pada wilayah.