Belibis Batu
1. Nama Umum
Indonesia: Belibis batu
Nama daerah: Kadang disebut “itik gunung” atau “itik liar” di beberapa tempat
Bahasa Inggris: Lesser whistling duck
Nama Ilmiah: Dendrocygna javanica
2. Klasifikasi Ilmiah
Famili: Anatidae (itik, angsa, dan sekutunya)
Genus: Dendrocygna (belibis)
3. Distribusi & Habitat
Wilayah sebaran: Asia Selatan hingga Asia Tenggara, termasuk Indonesia (Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara).
Habitat:
- Danau, rawa, sawah, kolam, dan lahan basah buatan.
- Sering ditemukan di dekat permukiman manusia, selama masih ada air dan vegetasi.
4. Ciri Morfologi
-
Ukuran: Panjang sekitar 40 cm.
-
Warna bulu:
-
Tubuh bagian atas cokelat tua keabu-abuan.
-
Bagian dada kuning kemerahan (cokelat bersemu jingga).
-
Iris mata kuning, kaki gelap, dan suara siulan khas.
-
-
Ciri khas unik: Tubuhnya ramping dan tegap saat berdiri. Tidak seperti bebek pada umumnya, kepala dan lehernya tampak lebih panjang dan proporsional.
5. Perilaku
-
Aktif di pagi dan sore hari (krepuskular), meskipun kadang aktif malam.
-
Hidup berkelompok besar, terutama saat bertengger di pohon atau di perairan.
-
Terbang cepat dengan formasi yang rapi, disertai siulan khas.
-
Bertengger di pohon, berbeda dari kebanyakan itik lain yang lebih banyak di daratan.
6. Makanan
Mereka adalah herbivora dan omnivora ringan yang memakan biji-bijian, tumbuhan air, dan hewan air kecil seperti serangga, siput, dan larva.
7. Reproduksi
-
Bersarang di lubang pohon, rerimbunan rumput, atau bahkan di sarang bekas burung lain.
-
Telur biasanya 6–12 butir, dierami oleh kedua induk.
-
Anak-anak belibis dapat berenang segera setelah menetas.
FAKTA MENARIK: BELIBIS BATU
-
Disebut “whistling duck” karena suaranya
Suara siulan lembutnya menjadi ciri utama—berbeda dengan “kwek-kwek” bebek biasa. Suara ini digunakan untuk komunikasi dalam kawanan. -
Burung air yang bisa bertengger di pohon
Berbeda dengan kebanyakan bebek dan itik, belibis batu pandai bertengger dan tidur di atas pohon, terkadang hingga puluhan ekor dalam satu dahan besar. -
Termasuk burung monogami
Belibis batu dikenal setia pada satu pasangan dan saling bergantian menjaga anak. -
Adaptif terhadap lingkungan manusia
Sering terlihat di sawah, kolam buatan, bahkan taman kota, selama tersedia air dan sedikit ketenangan. -
Anaknya mandiri sejak kecil
Setelah menetas, anak belibis langsung bisa berenang dan mencari makan sendiri, walau tetap dikawal induknya. -
Peran ekologis penting
Sebagai pemakan tumbuhan air dan hewan kecil, mereka membantu mengontrol populasi serangga dan menyebarkan biji tanaman air.