Belibis Batu

Belibis polos - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belibis Batu

1. Nama Umum

Indonesia: Belibis batu

Nama daerah: Kadang disebut “itik gunung” atau “itik liar” di beberapa tempat

Bahasa Inggris: Lesser whistling duck

Nama Ilmiah: Dendrocygna javanica

2. Klasifikasi Ilmiah

Famili: Anatidae (itik, angsa, dan sekutunya)

Genus: Dendrocygna (belibis)

3. Distribusi & Habitat

Wilayah sebaran: Asia Selatan hingga Asia Tenggara, termasuk Indonesia (Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara).

Habitat:

  • Danau, rawa, sawah, kolam, dan lahan basah buatan.
  • Sering ditemukan di dekat permukiman manusia, selama masih ada air dan vegetasi.

4. Ciri Morfologi

  • Ukuran: Panjang sekitar 40 cm.

  • Warna bulu:

    • Tubuh bagian atas cokelat tua keabu-abuan.

    • Bagian dada kuning kemerahan (cokelat bersemu jingga).

    • Iris mata kuning, kaki gelap, dan suara siulan khas.

  • Ciri khas unik: Tubuhnya ramping dan tegap saat berdiri. Tidak seperti bebek pada umumnya, kepala dan lehernya tampak lebih panjang dan proporsional.

5. Perilaku

  • Aktif di pagi dan sore hari (krepuskular), meskipun kadang aktif malam.

  • Hidup berkelompok besar, terutama saat bertengger di pohon atau di perairan.

  • Terbang cepat dengan formasi yang rapi, disertai siulan khas.

  • Bertengger di pohon, berbeda dari kebanyakan itik lain yang lebih banyak di daratan.

6. Makanan

Mereka adalah herbivora dan omnivora ringan yang memakan biji-bijian, tumbuhan air, dan hewan air kecil seperti serangga, siput, dan larva.

7. Reproduksi

  • Bersarang di lubang pohon, rerimbunan rumput, atau bahkan di sarang bekas burung lain.

  • Telur biasanya 6–12 butir, dierami oleh kedua induk.

  • Anak-anak belibis dapat berenang segera setelah menetas.


FAKTA MENARIK: BELIBIS BATU

  1. Disebut “whistling duck” karena suaranya
    Suara siulan lembutnya menjadi ciri utama—berbeda dengan “kwek-kwek” bebek biasa. Suara ini digunakan untuk komunikasi dalam kawanan.

  2. Burung air yang bisa bertengger di pohon
    Berbeda dengan kebanyakan bebek dan itik, belibis batu pandai bertengger dan tidur di atas pohon, terkadang hingga puluhan ekor dalam satu dahan besar.

  3. Termasuk burung monogami
    Belibis batu dikenal setia pada satu pasangan dan saling bergantian menjaga anak.

  4. Adaptif terhadap lingkungan manusia
    Sering terlihat di sawah, kolam buatan, bahkan taman kota, selama tersedia air dan sedikit ketenangan.

  5. Anaknya mandiri sejak kecil
    Setelah menetas, anak belibis langsung bisa berenang dan mencari makan sendiri, walau tetap dikawal induknya.

  6. Peran ekologis penting
    Sebagai pemakan tumbuhan air dan hewan kecil, mereka membantu mengontrol populasi serangga dan menyebarkan biji tanaman air.

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara