Baning Kuning

Baning Kuning

NAMA | NAME

BANING KUNING

FORSTEN’S TORTOISE

(Indotestudo forstenii)

TAKSONOMI | TAXONOMY

Kerajaan Animalia Kingdom

Filum Chordata Phylum

Kelas Reptilia Class

Ordo Testudines Order

Famili Testudinidae Family

Genus Indotestudo Genus

Berasal dari Sulawesi, kura-kura darat berukuran sedang (sekitar 25 cm) ini memiliki karapas berbentuk kubah yang mencolok berwarna cokelat karamel dan corak atau bercak hitam di setiap sisiknya. Kulitnya yang tidak terlindungi berwarna abu-abu hingga kuning, dan betina lebih lebar dan lebih bulat daripada jantan tetapi ekor pejantan lebih besar dan lebih panjang. Sebagai makhluk krepuskular, baning kuning, dinamai untuk menghormati ahli botani Belanda Eltio Alegondas Forsten, memiliki mata yang besar dan beradaptasi dengan baik pada cahaya redup. Tahukah kamu kalau kura darat “Kritis” ini senang berendam di perairan dangkal untuk mendinginkan diri saat kepanasan?

Native to Sulawesi, these medium-sized (around 25 cm) tortoises sport a strikingly domed carapace in shades of caramel brown and black blotches on each scute. Its unarmored skin is grey to yellow, and the female is wider and more round than the male but the male’s tail is larger and longer. As a crepuscular creature, Forsten’s tortoise, named in honor of Dutch botanist Eltio Alegondas Forsten, has large eyes, well adapted to low-light. Did you know that this “Critically Endangered” turtle enjoys a good soak in shallow waters to cool down when it’s too hot?

DISTRIBUSI DAN HABITAT | DISTRIBUTION AND HABITAT

Baning kuning endemik di hutan hujan di Sulawesi Utara.

Forsten’s Tortoise is endemic to the rainforests of North Sulawesi.

DIET DAN NUTRISI | DIET AND NUTRITION

Baning kuning merupakan hewan omnivora, memakan serangga dan buah-buahan. Dia memainkan peran penting dalam penyebaran benih dan berkontribusi pada kesehatan ekosistem.

Forsten’s Tortoise is primarily omnivorous, feeding on insects and fruits. It plays an essential role in seed dispersal and contributes to the health of the ecosystem.

SIFAT UTAMA DAN FAKTA UNIK | KEY TRAITS AND FUN FACTS

Kura ini terutama terestrial tetapi juga mampu memanjat dan berenang. Mereka dikenal sebagai hewan yang relatif menyendiri, meskipun beberapa interaksi antar individu telah diamati selama musim kawin. Perkembangbiakan baning kuning umumnya terjadi pada musim hujan. Betina bertelur dari satu hingga enam telur, yang terkubur di dalam tanah. Masa inkubasi berlangsung sekitar tiga sampai empat bulan.

These tortoises are primarily terrestrial but are also capable of climbing and swimming. They are known to be relatively solitary animals, although some interactions between individuals have been observed during the breeding season. Breeding in Forsten’s tortoise generally occurs during the rainy season. Females lay clutches of one to six eggs, which are buried in the soil. The incubation period lasts approximately three to four months.

STATUS KONSERVASI | CONSERVATION STATUS

Baning kuning terdaftar sebagai “Kritis” terancam punah pada IUCN Red List of Threatened Species. Ancaman utama bagi kelangsungan hidupnya adalah hilangnya habitat akibat deforestasi dan konversi lahan untuk pertanian, serta perdagangan hewan peliharaan ilegal.

Forsten’s tortoise is listed as “Critically Endangered” on the IUCN Red List of Threatened Species. The main threats to its survival are habitat loss due to deforestation and conversion of land for agriculture, as well as illegal pet trade.

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara