Takur tulung tumpuk

NAMA | NAME

TAKUR TULUNGTUMPUK

BLACK-BANDED BARBET

(Psilopogon javensis)

TAKSONOMI | TAXONOMY

Kerajaan Animalia Kingdom

Filum Chordata Phylum

Kelas Aves Class

Ordo Piciformes Order

Famili Megalaimidae Family

Genus Psilopogon Genus

Psilopogon javensis, umumnya dikenal sebagai takur tulungtumpuk, adalah spesies burung yang termasuk dalam famili Megalaimidae. Burung berwarna-warni ini endemik kepulauan Indonesia, khususnya terdapat di pulau Jawa dan Bali. Dia juga bisa ditemukan di negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Takur tulungtumpuk adalah burung berukuran sedang dengan penampilan yang khas dan mencolok. Dia memiliki bulu hijau cerah dengan paruh hitam yang kuat.

Psilopogon javensis, commonly known as the black-banded barbet, is a species of bird belonging to the Megalaimidae family. This colorful bird is endemic to the Indonesian archipelago, specifically found in the islands of Java and Bali. It can also be found in neighboring countries such as Malaysia and Singapore. The black-banded barbet is a medium-sized bird with a distinctive and striking appearance. It has a vibrant green plumage with a strong black bill.

DISTRIBUSI DAN HABITAT | DISTRIBUTION AND HABITAT

Takur tulungtumpuk umumnya ditemukan di berbagai jenis habitat hutan, termasuk hutan primer dan sekunder, serta kawasan hutan di dekat pemukiman manusia. Dia lebih suka hutan dataran rendah dan bukit tetapi juga dapat ditemukan di ketinggian yang lebih tinggi.

The black-banded barbet is commonly found in various types of forest habitats, including primary and secondary forests, as well as wooded areas near human settlements. It prefers lowland and hill forests but can also be found at higher elevations.

DIET DAN NUTRISI | DIET AND NUTRITION

Makanan utama spesies ini adalah buah-buahan, serangga kecil, dan terkadang mengambil nektar dari bunga.

This species primarily feeds on fruits, small insects, and occasionally takes nectar from flowers.

SIFAT UTAMA DAN FAKTA UNIK | KEY TRAITS AND FUN FACTS

Seperti burung takur lainnya, Psilopogon javensis dikenal dengan panggilannya yang keras dan khas. Dia menghasilkan serangkaian nada yang tajam dan berakselerasi yang menyerupai suara “kuk-kuk-kuk-kuk-kuk” yang cepat, yang dapat didengar dari jarak jauh. Vokalisasi ini sering digunakan untuk pertahanan teritorial dan komunikasi. Takur tulungtumpuk bersifat monogami dan membentuk ikatan pasangan jangka panjang. Mereka menggali lubang sarang di pohon atau dahan mati, menggunakan paruh mereka yang kuat. Betina biasanya bertelur dua hingga empat telur putih, yang diinkubasi oleh kedua orang tuanya. Setelah menetas, anak burung diberi makan buah dan serangga yang dimuntahkan oleh induknya sampai menjadi dewasa.

Like other barbets, Psilopogon javensis is known for its loud and distinctive calls. It produces a series of sharp, accelerating notes that resemble a rapid “kuk-kuk-kuk-kuk-kuk” sound, which can be heard over long distances. These vocalizations are often used for territorial defense and communication. Black-banded barbets are monogamous and form long-term pair bonds. They excavate nest holes in dead trees or branches, using their strong bills. The female typically lays a clutch of two to four white eggs, which are incubated by both parents. After hatching, the chicks are fed regurgitated fruits and insects by their parents until they fledge.

STATUS KONSERVASI | CONSERVATION STATUS

Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List, takur tulungtumpuk saat ini terdaftar sebagai “Hampir Terancam” punah. Meskipun tidak ada perkiraan populasi spesifik yang tersedia, spesies ini dianggap relatif umum dalam jangkauannya. Namun, seperti banyak spesies burung lainnya, ia menghadapi ancaman seperti hilangnya habitat akibat penggundulan hutan dan fragmentasi.

According to the International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List, the black-banded barbet is currently listed as “Near Threatened.” Although there is no specific population estimate available, the species is considered relatively common in its range. However, like many other bird species, it faces threats such as habitat loss due to deforestation and fragmentation.

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara