Macaw hahn’s

Macaw hahn’s

NAMA | NAME

MACAW HAHN’S

RED-SHOULDERED MACAW

(Diopsittaca nobilis)

TAKSONOMI | TAXONOMY

Kerajaan Animalia

Filum Chordata

Kelas Aves

Ordo Psittaciformes

Famili Psittacidae

Genus Diopsittaca

Diopsittaca nobilis, umumnya dikenal sebagai macaw Hahn’s, adalah spesies macaw kecil yang berasal dari Amerika Selatan. Macaw Hahn’s adalah burung nuri yang kompak, berukuran panjang sekitar 30-35 cm. Ia memiliki bulu yang didominasi warna hijau, dengan bulu merah di pundaknya.

Diopsittaca nobilis, commonly known as the red-shouldered macaw, is a small species of macaw that is native to South America. The red-shouldered macaw is a compact parrot, measuring approximately 30-35 cm in length. It has predominantly green plumage, with red feathers on its shoulders.

DISTRIBUSI DAN HABITAT | DISTRIBUTION AND HABITAT

Spesies ini biasanya ditemukan di hutan tropis dataran rendah, padang rumput, dan sungai di Amerika Selatan, terutama di negara-negara seperti Brasil, Peru, Venezuela.

This species is typically found in tropical lowland forests, grasslands, and rivers in South America, particularly in countries like Brazil, Peru, and Venezuela.

DIET DAN NUTRISI | DIET AND NUTRITION

Di alam liar, macaw Hahn’s memakan beragam makanan yang terdiri dari buah-buahan, biji-bijian, dan nektar. Spesies ini telah beradaptasi untuk mencari makan di berbagai sumber makanan, memungkinkan mereka bertahan hidup di habitat yang beragam. Di penangkaran, mereka biasanya diberi makanan yang mencakup campuran buah-buahan segar, sayuran, biji-bijian, dan pelet.

In the wild, the red-shouldered macaw feeds on a varied diet consisting of fruits, seeds, and nectar. This species has adapted to forage on a range of food sources, allowing them to survive in diverse habitats. In captivity, they are typically provided with a diet that includes a mix of fresh fruits, vegetables, seeds, and pellets.

SIFAT UTAMA DAN FAKTA UNIK | KEY TRAITS AND FUN FACTS

Macaw Hahn’s dikenal karena sifatnya yang sangat sosial. Mereka sering membentuk kawanan kecil hingga 20 individu, meskipun terkadang kawanan yang lebih besar dapat diamati. Macaw ini terlibat dalam interaksi sosial seperti saling bersolek dan bersuara dengan berbagai panggilan dan pekikan. Mereka juga diketahui berinteraksi dengan spesies burung lain, sering berkumpul dalam kawanan spesies campuran. Macaw Hahn’s biasanya berkembang biak selama musim hujan. Mereka membentuk pasangan monogami dan menggali rongga sarang mereka di pohon palem mati atau lubang pohon lain yang cocok. Betina biasanya bertelur dua hingga empat telur, dan kedua induk berpartisipasi dalam mengerami telur dan membesarkan anak burung.

Red-shouldered macaws are known for their highly social nature. They often form small flocks of up to 20 individuals, though larger flocks can be observed on occasion. These macaws engage in social interactions such as preening each other and vocalizing with a variety of calls and screeches. They are also known to interact with other bird species, often gathering in mixed-species flocks. Red-shouldered macaws typically breed during the rainy season. They form monogamous pairs and excavate their nest cavities in dead palm trees or other suitable tree hollows. The female usually lays two to four eggs, and both parents participate in incubating the eggs and raising the chicks.

STATUS KONSERVASI | CONSERVATION STATUS

Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), macaw Hahn’s terdaftar sebagai “Risiko Rendah.” Klasifikasi ini menunjukkan bahwa spesies tersebut menghadapi risiko tinggi kepunahan di alam liar karena hilangnya habitat dan penangkapan ilegal untuk perdagangan hewan peliharaan. Upaya konservasi sangat penting untuk melindungi dan melestarikan sisa populasi spesies ini. Mengingat status macaw Hahn’s yang rentan, berbagai organisasi konservasi dan komunitas lokal bekerja untuk melindungi spesies ini. Upaya tersebut meliputi konservasi habitat, meningkatkan kesadaran tentang dampak perdagangan hewan peliharaan, dan mendukung alternatif berkelanjutan untuk penangkapan dan perdagangan. Selain itu, program reintroduksi telah dimulai untuk membangun populasi baru di daerah di mana spesies tersebut telah punah secara lokal.

According to the International Union for Conservation of Nature (IUCN), the red-shouldered macaw is listed as “Least Concern.” This classification indicates that the species is facing a high risk of endangerment in the wild due to habitat loss and illegal trapping for the pet trade. Conservation efforts are crucial to protect and preserve the remaining populations of this species. Given the vulnerable status of the red-shouldered macaw, various conservation organizations and local communities are working to protect this species. Efforts include habitat conservation, raising awareness about the impact of the pet trade, and supporting sustainable alternatives to capture and trade. Additionally, reintroduction programs have been initiated to establish new populations in areas where the species has become locally extinct.

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara