SANG RAJA BEO BURUNG EKSOTIS INDONESIA
Kakatua raja (Probosciger aterrimus), dikenal juga sebagai kakatua goliath atau kakatua hitam besar. Spesies yang dapat ditemukan di daerah Australia, Papua Nugini dan Irian Barat. Probosciger aterrimus merupakan satu-satunya burung yang bermarga tunggal Probosciger dengan tonjolan merah di pipi dan jambul hitam yang Panjang menjadi penciri utama.
Morfologi dan Perilaku
Probosciger aterrimus memiliki Panjang sekitar 60 cm dengan berat badannya dapat menncapai 1,1 kg dan dapat hidup hingga umur 40 tahun. Di kepala terdapat jambul besar yang dapat ditegakkan pada saa terbang dengan hampir seluruh tubuhnya tertutupi bulu berwarna hitam. Probosciger aterrimus betina memiliki paruh berwarna hitam yang kuat lebih kecil dibandingkan dengan jantan. Spesies ini akan bertengger dan aktif di siang hari (Diurnal) untuk mencari makan dan akan Kembali ke sarang pada malam hari. Probosciger aterrimus dapat hidup sendirian atau dalam kelompok kecil beranggot hingga 5 ekor burung.
Habitat dan Makanan
Hutan hujan tropis dataran rendah, hutan sekunder dan padang savana hingga ketinggian 1.300 m adalah habitat dari Probosciger aterrimus, spesies ini merupakan burung asli Indonesia yang mendiami hampir seluruh pulau Papua. Probosciger aterrimus merupakan hewan omnivora dengan makanan utamanya biji-bijian yang besar dan keras,sekain itu memakan kacang-kacangan, buah-buahan, tunas, serangga hingga larva.
Ancaman
Perburuan menjadi ancaman utama bagi spesies ini, dikarenakan terkenal dengan kecantikannya yang unik, kecerdasan dan kemampuan menirukan suara. Hal ini membuat mereka menjadi burung peliharaan yang sangat dicari, terutama di pasar illegal. Oleh karena itu, Upaya konservasi untul melindungi Probosciger aterrimus sangat lah penting
Fakta Unik
Probosciger aterrimus merupakan salah satu dari sedikit burung yang diketahui menggunakan alat untuk kebutuhan sehari-harinnya. Mereka menggunakan ranting untuk mengeluarkan makanan dari lubang pohon, membuka makanan seperti kacang-kacangan, dan bahkan untuk membangun sarangnya di alam liar.