Trenggiling Jawa

Sunda Pangolin: A species you can help through our Borneo appeal

Nama umum: Trenggiling Jawa

Nama ilmiah: Manis javanica

Famili: Manidae

Asal habitat: Asia Tenggara

Ukuran: Panjang tubuh sekitar 40–65 cm, dengan ekor 35–60 cm

Harapan hidup: 10–15 tahun


Ciri-Ciri dan Morfologi

Ciri khas trenggiling adalah tubuhnya yang ditutupi sisik keratin besar berwarna cokelat keabu-abuan hingga keemasan. Sisik ini berfungsi sebagai pelindung diri, yang dapat mengeras bila merasa terancam. Kepala trenggiling berbentuk runcing dengan moncong panjang, mulut kecil, dan lidah sangat panjang (bisa mencapai 25–30 cm) yang dilapisi lendir lengket untuk menangkap semut dan rayap. Mereka tidak memiliki gigi, namun sistem pencernaannya kuat untuk menghancurkan serangga. Kaki depan memiliki cakar besar dan tajam, digunakan untuk menggali sarang rayap maupun tanah.


Habitat dan Perilaku

Trenggiling Sunda adalah satwa nokturnal yang aktif pada malam hari untuk mencari makan. Pada siang hari, mereka bersembunyi di liang tanah, lubang pohon, atau celah batu. Trenggiling bersifat soliter, hanya bertemu dengan sesama saat musim kawin. Saat merasa terancam, trenggiling akan menggulungkan tubuhnya menjadi bola dengan sisik keras sebagai pelindung. Mereka juga bisa mengeluarkan bau menyengat dari kelenjar anal untuk mengusir predator.


Pola Makan

Trenggiling Sunda adalah insektivora spesialis. Makanan utamanya adalah semut dan rayap, namun mereka juga memakan larva serangga kecil lainnya. Dengan lidah panjang dan lengket, trenggiling dapat menjangkau sarang semut di dalam tanah atau kayu. Cakar depannya membantu membuka sarang serangga, sementara tidak adanya gigi digantikan oleh kerikil kecil dalam perut yang membantu menghancurkan makanan.


Fakta Menarik

  • Trenggiling adalah satu-satunya mamalia di dunia yang memiliki sisik keratin.

  • Lidahnya bisa lebih panjang dari tubuhnya, yaitu hingga 30 cm.

  • Trenggiling tidak memiliki gigi, namun sistem pencernaannya unik sehingga mampu menghancurkan serangga keras.

  • Saat merasa terancam, trenggiling akan menggulung tubuhnya seperti bola duri.

  • Satwa ini sangat rentan terhadap perburuan liar, karena sisiknya dipercaya sebagai obat tradisional dan dagingnya dikonsumsi di beberapa budaya

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara