
Nama umum: Hiena Bergaris
Nama ilmiah: Hyaena hyaena
Famili: Hyaenidae
Asal habitat: Afrika Utara, Timur Tengah, hingga Asia Selatan, termasuk India
Ukuran: Panjang tubuhnya sekitar 95–120 cm, dengan ekor 25–40 cm, dan tinggi bahu 66–80 cm
Harapan hidup: 10–12 tahun
Ciri-Ciri dan Morfologi
Ciri khas hyena bergaris adalah bulu panjang berwarna abu-abu pucat hingga cokelat dengan garis-garis gelap vertikal di sisi tubuh. Mereka memiliki surai panjang di leher dan punggung yang dapat ditegakkan ketika merasa terancam, membuat tubuh terlihat lebih besar. Ekornya berbulu lebat dengan ujung hitam. Rahangnya kuat, walau tidak sekuat hyena tutul, dan giginya adaptif untuk menghancurkan tulang.
Habitat dan Perilaku
Hyena bergaris lebih banyak beraktivitas di padang rumput kering dan gurun semi-arid. Mereka adalah satwa nokturnal dan soliter, meskipun terkadang dapat terlihat dalam kelompok kecil (biasanya pasangan atau induk dengan anak). Pada siang hari, hyena ini beristirahat di gua, liang, atau semak lebat untuk menghindari panas.
Pola Makan
Sebagai scavenger (pemakan bangkai) utama di habitatnya, hyena bergaris memakan sisa tubuh hewan mati, tulang, dan kulit yang jarang disentuh predator lain. Selain itu, mereka juga oportunis, dapat memakan buah, serangga, burung, reptil, hingga mamalia kecil. Peran ekologisnya sangat penting karena membantu membersihkan lingkungan dari bangkai.
Fakta Menarik
-
Surai panjang di punggung dapat ditegakkan untuk menakuti lawan atau predator.
-
Rahangnya mampu menghancurkan tulang besar yang sulit dimakan satwa lain.
-
Berbeda dengan hyena tutul, hyena bergaris lebih sering hidup menyendiri.
-
Mereka memiliki peran penting sebagai “pembersih alam”, memakan bangkai yang dapat menyebarkan penyakit.
-
Di beberapa budaya Timur Tengah, hyena pernah dikaitkan dengan mitos dan takhayul.