
Nama umum: Kelabang Raksasa Asia
Nama ilmiah: Scolopendra dehaani
Famili: Scolopendridae
Asal habitat: Asia Tenggara
Ukuran: 20–30 cm
Harapan hidup: 5–7 tahun
Ciri-Ciri dan Morfologi
Tubuh Scolopendra dehaani berbentuk memanjang dan bersegmen, biasanya terdiri dari 21 segmen tubuh, masing-masing dilengkapi sepasang kaki yang panjang dan tajam. Warna tubuhnya bervariasi, mulai dari merah kecokelatan, jingga, hingga hijau zaitun, dengan kaki berwarna kuning pucat atau jingga terang. Bagian kepala (cephalic plate) keras dan berwarna lebih gelap, dilengkapi sepasang antena panjang yang sangat peka. Kaki pertama pada segmen tubuh dimodifikasi menjadi forcipules, semacam capit beracun yang digunakan untuk menyuntikkan bisa ke mangsanya.
Habitat dan Perilaku
Spesies ini aktif pada malam hari (nokturnal) dan lebih suka bersembunyi di siang hari. Lipan ini sangat agresif dan cepat dalam pergerakan, serta memiliki kemampuan memangsa hewan yang ukurannya lebih besar dari tubuhnya. Mereka dapat hidup di tanah gembur, area berbatu, maupun tumpukan kayu yang lembap. Ketika merasa terganggu, Scolopendra dehaani tidak ragu menggunakan racun dan gigitan untuk bertahan.
Pola Makan
Scolopendra dehaani adalah predator oportunis yang memangsa serangga, laba-laba, cacing tanah, katak kecil, cicak, hingga tikus kecil atau burung muda. Dengan forcipules beracun, lipan ini dapat melumpuhkan mangsanya dengan cepat, kemudian mengunyahnya menggunakan rahang kuat (mandibula) untuk menghisap cairan tubuh mangsa.
Fakta Menarik
-
Lipan ini sering disebut “Giant Vietnamese Centipede” atau “Asian Forest Centipede” di dunia internasional.
-
Meskipun tidak mematikan bagi manusia dewasa, gigitannya sangat menyakitkan dan bisa menyebabkan bengkak, demam, hingga mual.
-
Spesies ini dapat memangsa vertebrata kecil seperti tikus dan burung pipit, meskipun hanya dengan tubuh sepanjang 25 cm.
-
Warna tubuh yang mencolok (merah-oranye) sering menjadi tanda peringatan (aposematisme) bagi predator.
-
Lipan ini berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dengan mengendalikan populasi serangga dan hewan kecil lainnya.