Nama umum: Merpati Kipas
Nama ilmiah: Columba domestica
Famili: Columbidae
Asal habitat: Eropa, Asia Barat, dan Afrika Utara
Ukuran: 30–35 cm
Harapan hidup: 3–6 tahun
Ciri-Ciri dan Morfologi
Tubuh kekar, kepala kecil, paruh pendek dengan cere pucat di pangkal. Warna sangat beragam akibat seleksi—dari blue-bar (abu-abu kebiruan dengan dua pita hitam di sayap), putih polos, merah bata, hingga hitam. Leher sering berkilau hijau–ungu. Jantan dan betina mirip; dimorfisme seksual minimal.
Habitat dan Perilaku
Sangat adaptif: tebing alami, jembatan, gedung, pasar, pelabuhan. Monogami dan sangat setia lokasi (site fidelity). Bersarang di ceruk/ambang, aktif bersosial dalam kawanan. Dikenal memiliki insting pulang (homing) yang kuat.
Pola Makan
Didominasi biji-bijian & padi-padian; di kota juga memanfaatkan sisa makanan manusia. Indukan menghasilkan “susu tembolok” (crop milk) kaya nutrisi untuk anak (squab).
Fakta Menarik
Merpati kipas telah memiliki kepentingan historis bagi manusia sebagai makanan, hewan peliharaan, hewan suci, dan kurir. Karena kemampuan mereka untuk pulang, merpati telah digunakan untuk mengirim pesan, termasuk selama perang dunia. Meskipun demikian, merpati kota saat ini sering dilihat sebagai hama, terutama karena kotoran mereka. Merpati kipas dianggap invasif di banyak bagian dunia, meskipun mereka memiliki dampak positif pada populasi burung liar, berfungsi sebagai spesies mangsa penting bagi burung pemangsa. Merpati kipas secara alami melakukan salto saat menghindari predator udara seperti elang besar; mereka dipilih secara alami oleh kecepatan ekstrem yang dicapai elang (lebih dari 320 km/jam), mampu menghindari serangan ini pada detik terakhir.