Burung paruh bengkok merupakan kelompok unggas yang populer sebagai hewan peliharaan. Burung paruh bengkok rentan terserang berbagai penyakit bakterial, salah satunya disebabkan oleh bakteri gram negatif. Tantangan dalam menangani infeksi pada burung paruh bengkok adalah munculnya resistansi antibiotik. Resistansi antibiotik merupakan suatu kondisi dimana antibiotik tidak dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri Gram negatif yang ada dalam 11 sampel feses burung paruh bengkok yang berasal dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur, serta mengetahui adanya resistansi antibiotik pada bakteri yang diisolasi. Pada penelitian ini, bakteri diisolasi menggunakan media agar MacConkey, kemudian dilakukan pewarnaan gram dan uji biokimia untuk identifikasi bakteri. Uji resistansi antibiotik dilakukan menggunakan metode Kirby-Bauer terhadap 7 antibiotik. Hasil identifikasi bakteri menunjukkan adanya bakteri Klebsiella sp., Proteus mirabilis, dan Escherichia coli pada sampel feses burung paruh bengkok yang berasal dari TMII. Terdapat resistansi terhadap antibiotik asam nalidiksat, doksisiklin, tetrasiklin, gentamisin, eritromisin, sefotaksim, dan trimetropim-sulfametoxazol. Antibiotik trimetropim-sulfametoxazol menunjukkan tingkat resistansi antibiotik yang paling rendah.