Pohon Telinga Gajah

File:Ficus auriculata Lour. (41317135491).jpg - Wikimedia Commons

Nama umum: Pohon Telinga Gajah

Nama ilmiah: Ficus auriculata lour

Famili: Moraceae

Asal habitat: Spesies ini berasal dari wilayah Asia Selatan hingga Asia Tenggara, meliputi India, Nepal, Bhutan, Myanmar, Thailand, Laos, Vietnam, dan sebagian wilayah Indonesia.

Ukuran: 8–12 meter

Harapan hidup: 40–60 tahun


Ciri-Ciri dan Morfologi

Ara telinga gajah memiliki ciri utama berupa daun besar berbentuk bulat lebar seperti telinga gajah. Ukuran daunnya bisa mencapai 20–50 cm panjangnya. Pohonnya dapat tumbuh setinggi 8–12 meter dengan batang kokoh dan percabangan lebar. Kulit batang berwarna abu-abu kecokelatan.
Buahnya berwarna hijau saat muda dan berubah menjadi ungu kemerahan saat masak, berdiameter 3–5 cm, dan tumbuh langsung di batang atau cabang besar (cauliflory). Sistem akarnya kuat, membantu pohon bertahan di tanah miring atau dekat aliran air.


Habitat

Ficus auriculata tumbuh baik di daerah beriklim hangat dan lembap, pada ketinggian 300–1.800 mdpl. Habitat alaminya meliputi pinggir sungai, tepi hutan, lereng bukit, dan tanah subur yang kaya bahan organik.
Pohon ini berperan sebagai penyedia pakan bagi berbagai satwa liar, terutama burung, kelelawar, dan primata. Buahnya matang secara bergelombang sepanjang tahun, sehingga menjadi sumber makanan yang stabil bagi fauna penyerbuk dan penyebar biji.


Fakta Menarik

  • Nama “auriculata” artinya “berdaun seperti telinga” dalam bahasa Latin.

  • Pohon ini punya sahabat setia: tawon ara. Serangga ini yang bantu pohon membentuk buah—tanpa mereka, nggak akan ada buah ara.

  • Buahnya unik, tumbuh langsung dari batang besar atau cabang—ini disebut cauliflory.

  • Di beberapa negara Asia, pohon ini dipercaya bawa keberuntungan, makanya sering ditanam di dekat rumah atau kuil.

Berlangganan Layanan Email Kami

Dapatkan informasi mengenai Promo dan Kegiatan di Jagat Satwa Nusantara